Israel Butuh Dunia Internasional Untuk protes UNESCO

BY Rizky SyahputraEdited Tue,12 Jul 2016,09:16 AM

Israel Butuh Dunia Internasional Untuk Memprotes Keputusan UNESCO

Al Quds -Suarapalestina- Media Israel melaporkan, Israel secara resmi menolak rencana UNESCO  mengadopsi resolusi  Yordania-Palestina untuk menjadikan Masjid al-Aqsa sebagai tempat suci dan ibadah bagi umat Islam, (7/11).

Surat kabar Ibrani, Yediot Ahronot menyatakan bahwa Kemenlu  dan Dubes Israel di seluruh dunia sedang berupaya menggagalkan rancangan resolusi Palestina-Yordania di UNESCO dimana mereka menekankan eksistensi Masjid al-Aqsa sebagai tempat suci khusus bagi umat Islam bukan Yahudi, serta menuduh Israel telah merusak kesucian umat Islam.

Dijadwalkan bahwa Komite Warisan Dunia UNESCO  akan melakukan voting yang mencakup perwakilan dari 21 negara, minggu depan.

Yedioth menjelaskan, Israel berupaya menekan negara-negara anggota UNESCO untuk  mencegah pelecehan yang pernah terjadi April lalu, dimana UNESCO mengidentifikasi bahwa Yahudi tidak memiliki hubungan keagamaan dengan komples Temple Mount dan tembok barat (tempok ratapan).

Draft keputusan Yordania- Palestina mencakup beberapa keputusan yang menjadi masalah besar bagi Israel, diantaranya mengembalikan  Temple Mount kedalam status quo peninggalan sejarah (Istilah modern yang berarti mengembalikan Temple Mount ke situasi yang berlaku sebelum perang 6 hari), hal ini bertentangan dengan dokumen sebelumnya yang menempatkan Temple Mount dalam status qou intifada kedua (2000-2005).

Menurut radio tersebut, Perwakilan Palestina berupaya menyusun resolusi  penghapusan keberadaan Yahudi di Temple Mount, serta menjadikan kompleks tersebut dan tembok ratapan sebagai situs suci  bagi umat Islam. Tercatat bahwa UNESCO gagal dalam upaya serupa pada Oktober 2015.

Dirjen Kementrian Luar Negeri, Dore Gold mengatakan: 'Sekali lagi, UNESCO sedanga mempertimbangkan keputusan sepihak terkait proyek Old City di Yerusalem serta mengabaikan hubungan sejarah antara agama Yahudi dan Ibukota sejarah mereka'.

Dia menyatakan dalam teks yang ditujukan kepada 16 Dirjen Kementrian Luar Negeri negara-negara aggota Komite warisan dunia, UNESCO: 'Rancangan resolusi  hanya mengacu kepada Temple Mount (Masjid al-Aqsa dan Dome Rock) sebagai tempat suci peribadatan umat Islam'.

Dalam suratnya Gold menuntut negara-negara anggota komite  menolak upaya yang menurutnya mendistorsi sejarah, dimana keputusan tersebut dapat membuat marah penganut Kristen dan Yahudi serta merusak kredibilitas UNESCO dimasa depan.

leave a reply
Posting terakhir