Mengenang 29 Tahun Wafat Naji al- ‘Ali Legendaris Karikatur Pal

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Sat,23 Jul 2016,08:23 AM

Mengenang 29 Tahun Wafat Naji al- ‘Ali Legendaris Karikatur  Palestina.

Suarapalestina – Artikel - Nama kartunis ternama Palestina Naji al-Ali tidak akan lekang dalam memori  perjuangan Palestina melawan penjajah Israel.

Al-Ali tewas di tembak oleh agen intelijen Israel Mossad di London Inggris pada bulan Juli 1987.

Ia menjadi target pembunuhan lantaran karya karikaturnya yang sangat mengganggu banyak pihak terutama penjajah Israel.

Ratusan karikatur kritis al-Ali tidak saja ditujukan untuk Israel, namun kepada semua pihak termasuk organisasi PLO yang waktu itu ia nilai kurang tegas melawan pendudukan Israel.

Tokoh kartun “Hanzala”

Di antara gambar kartun yang sangat populer hingga hari ini, adalah sosok kartun bocah Palestina  bernama “Hanzala” yang berusia 10 tahun. Hanzala terlihat dengan muka geram memandang bendera Israel dengan tangan tergenggam di belakang pundaknya.

Tokoh kartun Hanzala ini simbol kemarahan terhadap pendudukan Israel atas tanah Palestina. Meski seorang anak kecil, Hanzala dikisahkan tidak mengenal kata menyerah dan sama sekali tidak ingin genjatan senjata dengan Israel.

Dalam karya-karyanya, sosok pemimpin Israel ia gambar dengan hidung yang memanjang. Adapun sejumlah pemimpin Arab tampak berbadan tambun berada disamping pemimpin Israel.

Al-Ali sangat keras mengkritik kedekatan pemimpin Arab dengan Israel.

Tokoh kartun lain yang juga sangat populer adalah gambar perempuan Palestina bernama “Fatma” yang terlihat sebagai perempuan kuat dan pantang menyerah.

Kritik-kritik al-Ali membuat marah banyak pihak sehinga tidak jarang ia ditangkap lalu dijebloskan ke dalam penjara.

Semasa hidupnya al-Ali bekerja di sejumlah media massa Arab dan internasional sebagai kartunis. Pada tahun 1963, ia pindah ke Kuwait dan bekerja di beberapa media massa selama 12 tahun di sana. 

Sejak kecil al-Ali sudah punya bakat menggambar. Ia lahir pada tahun 1937 di desa El-Syajarah Palestina. Tidak lama kemudian keluarganya hijrah ke Lebanon. Meski tinggal di camp pengunsian, al-Ali terus mengasah bakatnya dengan menghasilkan karya gambar dan karikatur yang memukau banyak orang.

Konon sejak kecil al-Ali terkenal dengan semangat juangnya melawan penjajah Israel. Sehingga suatu ketika ia harus mendekam di dalam penjara Israel meski usianya masih kanak-kanak.

Sastrawan Palestina Gassan adalah orang yang paling pertama mempublikasikan karya al-Alim dan pada tahun 1961, untuk pertama kali karya al-Ali terbit di majalah El-Hurriyah.

Hingga hari ini belum jelas identitas pelaku yang menembak al-Ali tepat di pelipis matanya. Otoritas inggris memaksa Israel untuk mengungkap identitas pelaku, tapi Israel dengan tegas menolak permintaan tersebut. Akibatnya, kantor resmi Mossad di Inggris ditutup oleh pemerintah Inggris.

Naji al-Ali memang sudah tiada sejak tiga dasawarsa lalu, namun spirit perjuangannya tetap mengilhami dunia pers Arab secara khusus, dan Palestina secara umum menuju kemerdekaan Palestina dari penjajah Israel.

leave a reply