Bocah Palestina Yang Terkena Luka Bakar ini,

BY Rizky SyahputraEdited Mon,01 Aug 2016,07:11 AM

Setelah Setahun Berobat di Rumah, Bocah Palestina Yang Terkena Luka Bakar Ini Kembali  ke Pangkuan Keluarganya.

Suarapalestina – Artikel - Ahmed Dawabisha (5 tahun)  kembali ke rumah kakeknya di kota Nablus setelah menjalani perawatan intensif selama setahun.  Ahmed terpaksa dirawat di rumah sakit akibat luka bakar yang cukup parah setelah rumahnya sengaja dibakar oleh beberapa pemukim ilegal Israel di akhir bulan Juli 2015.

Dalam peristiwa kebakaran tersebut, seluruh anggota keluarga Ahmed meninggal dunia.

Setelah adiknya yang masih berusia 18 bulan meninggal dunia karena luka bakar, tidak lama setelahnya kedua orangtuanya pun menyusul.

Meski masih kanak-kanak, kini Ahmed menjadi yatim piatu. Saat ini Ahmed hidup bersama kakek dan neneknya di distirk Duma kota Nablus.

Meski sudah agak membaik dari luka bakar, namun Ahmed  terus menanyakan keberadaan kedua orangtua dan adiknya.

Di saat ia bermain, seringkali ia menanyakan di mana orangtuanya kini.

“Orang tuamu kini di surga, nak,”jawab kakeknya.

“Lantas kapan kita bisa ke surga ,Nek, untuk menemui orangtua dan adikku,” tanya Ahmed polos.

Tidak jauh dari rumah kakeknya, nampak rumah orangtua Ahmed hancur akibat kebakaran. Rumah itu kini ditutup dan dipalang.

Ahmed yang kerap bermain di halaman sekitar rumahnya, namun ia tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam rumah. Sebab jika ia masuk, maka ia akan semakin banyak bertanya setelah melihat sisa-sisa barang yang habis dilalalap api seperti benda-benda mainannya.

Suatu ketika Ahmed bertanya kepada kakek neneknya. Rupanya pertanyaan ini cukup menggelitik. Sampai-sampai kakek neneknya bingung cara menjawabnya.

“Nek, mengapa orang-orang  Yahudi itu memilih (membunuh) orang tua dan adikku?”tanya Ahmed.

Ahmed seringkali melontarkan pertanyaan yang sulit dijawab oleh kakek neneknya. Ia menanyakan segala hal yang masih menggantung di memorinya tentang kisah hidupnya bersama kedua orangtuanya.

Rupanya memori Ahmed sangat kuat akan hari-hari bersama ayah dan ibunya.

Muhammad Dawabisya, kakek Ahmed bersyukur kepada Allah Swt sebab cucunya masih hidup meski kini anaknya telah tiada.

Nenek Ahmed juga turut memberi komentar saat diwawancarai oleh koresponden Kantor Berita Anadolu Turki yang dikutip oleh Kantor Berita Suara Palestina.  Sang nenek menceritakan kronologi kejadian pembakaran yang disengaja itu.

“Kita terus berharap proses hukum dan keadilan atas kejadian ini. Namun hasilnya selalu nihil,” kata nenek Ahmed.

Ahmed masih akan melanjutkan proses pengobatan melalui operasi kecantikan kulit akibat luka bakar. Pengobatan ini akan berlangsung selama 8 tahun kedepan.

Menurut rencana, pengobatan Ahmed akan dilanjutkan kembali pada bulan Agustus 2016.

Kakek nenek Ahmed mengkhawatirkan cucunya yang sewaktu-waktu bisa menjadi target pembunuhan oleh orang-orang Yahudi yang berniat menghabisi seluruh keluarganya.

Kekhawatiran tersebut sangat wajar apalagi Ahmed harus dirawat di rumah sakit Israel dan diwajibkan untuk konsultasi setiap minggunya.

Seperti yang diketahui, pihak rumah sakit Israel membolehkan Ahmed  kembali ke rumahnya setelah melaui masa perawatan intensif setahun lamanya.

Ahmed terkena luka bakar yang cukup serius. Sekitar 60 % dari tubuh mungilnya terbakar oleh api.

Pada akhir musim dingin lalu, Sang bocah menjadi korban pembakaran yang dilakukan warga Yahudi sempat diterima bertemu dengan pemain bola legendaris Real Madrid Kristiano Ronaldo dan diberikan bantuan untuk biaya berobat.

leave a reply