Jalur Gaza – SuaraPalestina - Keluarga korban meninggal dunia dan luka-luka akibat  agresi militer Israel  ke Jalur Gaza tahun 2014 melakukan aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung sebulan lamanya di depan sekertariat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Jalur Gaza.

Mereka menuntut pembagian gaji dan persamaan hak dengan para keluarga korban perang sebelumnya demi kehidupan yang lebih layak.

Peserta unjuk rasa yang kebanyakan kaum hawa ini menagih janji sejumlah pejabat PLO yang sebelumnya berjanji untuk memperhatikan nasib para keluarga korban perang baik yang meninggal dunia atau luka-luka.

Sebagai betuk keseriusan atas tuntutan yang diajukan, peserta unjuk rasa memasang tenda persis di depan gedung PLO. Mereka juga memasang beberap spanduk yang bertuliskan beberapa pertanyaan seperti, “Mana Gaji Para Syuhada.”

Mereka yang berjumlah puluhan orang tersebut berharap agar Presiden Palestina Mahmod Abbas segera ikut andil secara langsung untuk menyelesaikan masalah ini.

Menurut Maher Badawi Sekjen Komisi Nasional Korban Perang, bahwa aksi ini bertepatan dengan peringatan dua tahun agresi militer Israel ke Jalur Gaza.

Badawi menambahkan keluarga yang ditinggal oleh mereka yang menjadi korban saat terjadi perang kini tidak memilki sumber pemasukan yang jelas. Kaum lelaki di keluarga mereka sudah tiada atau dalam kondisi cacat yang menghalangi mereka untuk bekerja. 

Sebelumnya, aksi unjuk rasa ini dilakukan setiap hari Selasa atau sekali sepakan sebagai bentuk tekanan terhadap realisasi janji yang pernah mereka dengar sebelumnya.