Kelompok Ekstrem Yahudi Ajarkan Rasisme Kepada Generasi Muda Melalui Pelatihan Khusus.
Tel Aviv – SP - Surat kabar Israel Yediot Ahranot dan dikutip oleh SPNA memberitakan, Selasa 30/8 bahwa Gerakan Ekstrimis Israel berhaluan kanan bernama “Lehava” mengadakan camp musim panas secara rahasia bagi kaum muda Yahudi di bukit Hebron Selatan El-Khalil Palestina.
Lehava adalah organisasi didirikan tahun 1999 Pengikutnya terkenal sering melakukan penindasan kepada warga Palestina dengan berbagai cara seperti memprovokasi, mencuri, membakar hingga merampas barang milik mereka.
Gerakan ini dengan tegas mengumumkan penolakan atas penyatuan ras Yahudi dengan bangsa-bangsa lain. Mereka tidak setuju dengan prinsif hidup bersama atau berdampingan secara damai.
Pada musim panas kali ini, Lehava merekrut kalangan muda Yahudi berusia 14 sampai 22 tahun untuk dilatih secara intensif agar mahir melakukan praktek rasisme di Palestina. Mereka diajari tentang fanatisme Yahudi dan prinsif intoleransi dengan kelompok lain di luar Yahudi.
Selain itu mereka juga dibekali ilmu bela diri dan kecakapan bahasa Arab bertujuan untuk menghina kaum muslimin atau nasrani yang mereka temui di jalan.
Direktur Lehava Benzy Gobstain dalam sebuah kesempatan mengatakan, bahwa tujuan pelatihan ini demi kepentingan negara Yahudi, di mana kaum muda harus terbiasa hidup menolak kelompok lain untuk hidup secara berdampingan.
Organisasi Lehava pada dasarnya menjadi komunitas yang cukup kontroversial. Tidak sedikit kalangan dari dalam masyarakat Yahudi sendiri menentang eksistensi gerakan rasis seperti itu. Bahkan mantan menteri keamanan dalam negeri Israel Moshe Yalon pernah berencana untuk mengumumkan organisasi ini sebagai organisasi terlarang di Israel.
Sebelumnya pada tahun 2014, Gobstain pernah dipenjara karena menjadi pelaku utama dalam pembakaran sebuah sekolah Israel di kota Hebron lantaran sekolah tersebut menerima anak-anak bangsa Arab sebagai siswa.
