Daging Qurban Menambah Kegembiraan Warga Gaza

BY Rizky SyahputraEdited Wed,14 Sep 2016,07:48 PM

Daging Qurban Menambah Kegembiraan Warga Gaza Saat Datangnya Idul Adha.

Gaza-SP- Lebih dari 10 tahun, warga di Gaza mengalami blokade Israel, mereka dengan sabar menunggu datangnya hari raya Idul Adha, dimana mereka akan merasakan kembali daging kurban yang dibagikan oleh foundation, yayasan, dan masjid-masjid yang menerima dan menyalurkan daging kurban kepada ribuan keluarga fakir dan miskin di Gaza.

Dalam satu tahun ini, mereka tidak bisa membeli daging dikarenakan harganya yang sangat mahal. Sejak kemarin sampai 2 hari kedepan mereka bisa merasakan daging kurban yang dibagikan oleh tetangga, kerabat dan masjid-masjid di Gaza.

Ummu Bilal (45) ibu dengan delapan anak ini mengungkapkan kepada wartawan “Palestina today” dan dikutip oleh SPNA, “suami saya menganggur, kondisi ekonomi di Gaza sangat sulit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susah, apalagi untuk membeli daging. Alhamdulillah dengan datangnya hari raya idul Adha ini kami sekeluarga bisa merasakan daging.”

“Harga 1 kg daging saat ini mencapai 50 Shekel, sama dengan biaya hidup kami untuk satu bulan.” Ungkapnya.

Ketika datang idul Adha, setiap keluarga miskin di Gaza mendapatkan sekitar 7 kg daging, cukup untuk kebutuhan mereka sekeluarga dalam sebulan.

Angka pengangguran di Gaza sangat tinggi, mencapai 41.7%, di Tepi Barat, Daffah mencapai 18,7%. Kebutuhan warga di Gaza sangat tinggi dimulai dari kebutuhan sejak datangnya bulan ramadhan, anak-anak masuk sekolah dan sekarang datang hari raya Idul Adha. Sedangkan lapangan pekerjaan yang ada sangat terbatas, hal ini akan menambah jumlah keluarga Fakir miskin di Gaza.

leave a reply
Posting terakhir

14 Ton daging Qurban dari Indonesia untuk Muslimin di Jalur Gaza

Dalam rangka menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dalam merayakan Idul Adha, NGO dan Muslimin Indonesia merealisasikan program Qurban untuk Muslimin Palestina di Jalur Gaza. Program ini juga ditujukan untuk membantu ribuan warga Palestina yang telah lama hidup menderita di bawah pendudukan Israel.