Gerakan Perlawanan Hamas mengecam keras pernyataan Sekjen PBB Ban Ki-moon yang mengkritik keputusan UNESCO terkait masjid al-Aqsa di Jerusalem (Al-Quds). Meski lembaga di bawah nauangan PBB itu telah memutuskan bahwa masjid al-Aqsa adalah semata-mata milik  kaum muslimin, namun Ban Ki-moon justru berpendapat  bahwa bangunan suci dan bersejarah itu juga milik kaum Yahudi.

Melalui pernyataan resmi, Rabu (19/10), Hamas menilai bahwa pendapat Ban Ki-moon itu tidaklah resmi atau diluar kewenangannya sebagai Sekjen PBB, dan hanya mewakili pendapat pribadinya.

Hamas menambahkan, bahwa pernyataan Ban Ki-moon yang demikian itu adalah bukti penodaan terhadap keputusan resmi lembaga internasional demi kepentingan Israel semata.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Selasa (18/10) menyatakan di kantor pusat PBB di New York, bahwa Sekjen PBB Ban Ki Moon kembali menegaskan eksistensi kota tua  di Jerusalem terkait erat dengan sejarah tiga agama yaitu, Islam, Nasrani dan Yahudi.

Padahal dihari yang sama, UNESCO telah memutuskan secara final bahwa masjid al-Aqsa murni dan  semata-mata situs bersejerah bagi kaum muslimin, dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama Yahudi.