Persatuan Islam dan Kristen Palestina: Israel terang – terangan mencuri warisan sejarah umat Islam
Al- Quds – SP – Lembaga persatuan Islam dan Kristen untuk Yerusalem dan al-Aqsa menyatakan bahwa keputusan Israel yang mewajibkan pemuda Israel untuk ikut berpartisipasi dalam penggalian kompleks Mesjid al-Aqsa adalah pencurian warisan sejarah umat Islam di al-Quds secara terang-terangan.
Sekjen Lembaga Persatuan Islam Kristen, Dr. Hanna Isa mengatakan bahwa pemerintah Israel setiap hari dengan sengaja menantang masyarakat internasional.
Menurutnya keputusan Israel tersebut adalah respon terhadap resolusi UNESCO yang menyatakan bahwa al-Aqsa dan Yerusalem adalah tempat ibadah milik umat Islam secara khusus.
Seperti biasa Israel menyikapi keputusan internasional dengan sikap arogan dan menjadi negara diatas hukum.
Israel tercatat melakukan pelanggaran terhadap situs-situs bersejarah milik umat Islam baik di al-Quds maupun di wilayah lain di Palestina, baik tempat ibadah seperti Mesjid dan gereja serta penghancuran terhadap makam kuno seperti yang terjadi di pemakaman Bab al-Rahmah. Dimana kebanyakan pemakaman tersebut adalah tempat bersemayam sahabat Rasulullah Saw dan ulama.
Sementara itu Lembaga Persatuan Islam dan Kristen meminta UNESCO agar konsisten terhadap keputusan terakhir yang mendukung hak-hak umat Islam dan Arab di al-Quds.
Ia mengatakan bahwa UNESCO berperan penting menjaga situs sejarah dan tempat suci umat Islam di Palestina serta mencegah praktik pelanggran, pencurian dan distrosi sejarah di Yerusalem.