Karena sikapnya yang pro-Palestina, Israel tidak siapkan sambutan

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Wed,14 Dec 2016,09:46 PM

Karena sikapnya yang pro-Palestina,  Israel tidak siapkan sambutan resmi untuk  kunjungan  Menlu Swedia

Israel menolak menyambut Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Elisabeth Wallstrom yang akan tiba di Israel pekan ini. Hal ini disebabkan oleh sikap politik Wallstrom yang cenderung pro kepada Palestina. 

Menurut harian Hareetz Israel terbitan Selasa (13/12), Menlu Swedia yang dijadwalkan tiba hari Kamis depan di wilayah Israel tidak akan mendapatkan penyambutan secara resmi dari pemerintah Israel. 

Menurut harian tersebut, sebelumnya  telah dilakukan komunikasi antara Kemenlu Swedia dengan Kedubes Israel di Swedia untuk membahas jadwal kunjungan sang menteri, namun kurang mendapat respon dari pemerintah Israel. 

Alasannya, Israel kesulitan mengatur jadwal pertemuan Wallstrom dengan para petinggi Israel oleh karena padatnya jadwal yang telah disusun sebelumnya. 

Akan tetapi seorang pejabat Israel mengaku bahwa alasan yang sesungguhnya adalah, Israel enggan menyambut Wallstrom karena sikap politiknya yang selama ini dikenal pro kepada rakyat Palestina. 

Swedia yang menurut rencana akan menjadi anggota Dewan Keamanan PBB pada awal tahun depan, dua tahun sebelumnya, telah memberi pengakuan atas pendirian negara Palestina. Pada tahun itu juga, Menlu Swedia pernah melontarkan pernyataan yang membuat pihak Israel geram karena menilai Israel bersikap apresif dan anarkis  terhadap rakyat Palestina yang hidup dalam kesulitan.

leave a reply
Posting terakhir

Doha: Ada Indikasi Washington Mengubah Sikapnya terhadap Hamas

“Sulit bagi saya untuk berbicara atas nama Amerika Serikat. Namun, dengan pernyataan resmi mereka, kami bisa melihat beberapa perubahan. Misalnya, mereka menyatakan dukungan mereka terhadap upaya untuk membangun kembali Gaza dan juga meminta Israel untuk mengizinkan pembangunan tersebut. Kami belum melihat hal-hal seperti ini terjadi sebelumnya, setidaknya selama pemerintahan Amerika sebelumnya,” ujar Al-Khater.