Dubes Amerika yang baru untuk Israel lebih radikal dari Netanyahu

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Mon,19 Dec 2016,02:00 PM

Dubes Amerika yang baru untuk Israel lebih radikal dari Netanyahu

Tel-Aviv, SP-  Pencalonan David. D Friedman sebagai Dubes Amerika Serikat untuk Israel menimbulkan sejumlah tanda tanya serius. Pasalnya Friedman yang kini menjabat sebagai penasehat  Presiden Donald Trump itu,  terkenal dengan sikapnya yang kontra dengan kebijakan pemerintah Amerika secara umum  terkait dengan persoalan Israel-Palestina.

Friedman  (57 )adalah warga Amerika keturunan Yahudi ortodoks. Menurut  harian Haaretz, ia sejatinya lebih radikal daripada Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Ia dikenal cukup keras memperjuangkan opini-opini politiknya.

Salah satu opini kontroversial Friedman adalah, dukungannya terhadap proyek perluasan permukiman ilegal Israel. Menurutnya, upaya itu “legal” adanya seperti yang dikutip oleh surat kabar Washington Post.

Padahal,  kebijakan itu menurut pemerintahan Amerika sejak  tahun 1967, jelas sebagai  langkah inkonstitusional.  Apalagi, menurut pemerintah Amerika selama ini bahwa permukiman ilegal dan upaya perluasannya adalah unsur utama yang menghambat proses tercapainya perdamaian Israel-Palestina.

Selain mendukung penuh perluasan pemukiman ilegal, Friedman juga bersikeras untuk memindahkan kedutaan Amerika dari Tel-Aviv ke kota Jerusalem (Al-Quds). Padahal usulan semacama  ini sudah pernah ditolak oleh Bill Clinton mantan Presiden Amerika Serikat (1993-2001).

Pada masa kampanye Pilpres Amerika tahun ini,  Donald Trump mengisyaratkan bahwa ia benar-benar akan memindahkan Kedubes Amerika dari  kota Tel-Aviv  ke Jerusalem (Al-Quds).

Tentu saja jika hal tersebut benar-benar direalisasikan, maka menurut rakyat Palestina, akan semakin mempertajam  konflik antara dua belah pihak.

Jika merujuk pada perjanjian tahun 1967, jelas disebutkan bahwa Jerusalem Timur adalah ibukota resmi bagi negara Palestina. Ditambah lagi dengan pengakuan UNESCO baru-baru ini bahwa masjid Al-Aqsa dan sejumlah situs  bersejarah yang ada di sekitarnya, adalah hak sah atau semata-mata  milik  kaum muslimin  Palestina. 

leave a reply
Posting terakhir

Yahudi Radikal Serang Fotografer Jerusalem Post

Insiden itu terjadi ketika Salem mencoba mengambil gambar para siswa dari komunitas Yahudi ultra-Ortodoks, Haredim, yang saat itu tetap melanjutkan kegiatan persekolahan mereka di tengah keputusan pemerintah untuk menutup lembaga pendidikan yang terletak di daerah yang terkena dampak Corona.