Ini tanggapan Erdogan atas penembakan yang menewaskan Dubes Rusia di Ankara
Ankara, SP- Presiden Turky, Rajab Tayeb Erdogan langsung menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin via telephone pasca tragedi yang menewaskan Dubes Rusia di Ankara, Andrei Karlov, Senin (19/12).
Karlov ditembak saat dirinya sedang membawakan pidato pada sebuah sebuah acara kesenian di kota Ankara.
Kepada Kantor Berita Anadolu Turky, Erdogan mengatakan, ia dan Putin sepakat bahwa penembakan tersebut, pada hakikatnya ingin merusak hubungan diplomatik antara Rusia dan Turky.
Secara pribadi, dan atas nama rakyat Turky, ia menyampaikan duka cita yang sangat mendalam kepada Presiden Putin dan rakyat Rusia atas perisitiwa naas ini.
Erdogan menambahkan, dirinya dan Putin sama-sama memandang bahwa serangan bersenjata itu, adalah aksi provokatif yang sangat nyata.
“Kami berdua tahu bahwa perbuatan ini bertujuan merusak normalisasi hubungan yang sedang kembali dibangun antara Turky dan Rusia. Tapi ketahuilah, bahwa kedua pemerintahan ini cukup kuat untuk menghadapinya,”ujar Erdogan.
“Kami sepakat ke depan, Turky dan Rusia akan lebih fokus menangani ancaman terorisme global.”
Erdogan mengungkapkan, saat ini pemerintah Turky terus memantau secara dekat kasus ini.
Menurut Erdogan, Turky dan Rusia sudah membentuk komite bersama untuk menyelidiki perisitiwa yang menghentak dunia internasional ini.
“Kantor Kedutaan Besar Rusia kini mendapat pengamanan lebih ketat dari yang sebelumnya,” papar Erdogan.
Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui motif penembakan yang dilakukan oknum warga Turky bernama Mevlut Mert Aydintas (22). Masih diselidiki, apakah pelaku adalah anggota kelompok teroris tertentu atau bukan.