Sektor industri di Jalur Gaza makin memprihatinkan
Jalur Gaza -SPNA- Asosiasi Umum Sektor Industri di Jalur Gaza, Rabu (12/4), mengumumkan bahwa sekitar 70 % pekerja pada sektor industri di seluruh wilayah Jalur Gaza terkena PHK, atau pemutusan hubungan kerja.
Menurut asosiasi tersebut dalam sebuah konferensi pers, sebab utama merosotnya aktivitas industri adalah blokade Israel, penutupan pintu-pintu perbatasan, dan larangan memasukkan bahan-bahan baku industri ke Jalur Gaza. Situasi ini semakin memperburuk sektor industri dewasa ini.
Asosiasi menjelaskan, bahwa pasca perang sebanyak tiga kali yang melanda Jalur Gaza, tercatat lebih dari seribu pabrik hancur akibat serangan udara Israel. Karena itu, mereka berharap agar blokade segera dicabut, dan bahan-bahan baku bisa dengan leluasa masuk melalui pintu-pintu perbatasan.
Kendala lain yang dihadapi akibat blokade Israel, berkurangnya iklim investasi yang kondusif, sehingga membuat para pelaku usaha dan investor kurang bergairah menjalankan usahanya.
Hingga saat ini, kondisi ekonomi di Jalur Gaza masih sangat memprihatinkan. Angka pengangguran lebih dari 40 %, dan sekitar 80 % penduduk di Jalur Gaza hidup dengan mengandalkan bantuan kemanusiaan.
SPNA Gaza City
Penerjemah: IZ