Angka pengangguran di Palestina capai 43%, 50 ribu diantaranya sarjana
Gaza -SPNA- Direktur Jenderal Kementrian Tenaga Kerja Palestina, Dr. Majid Ismail menyatakan bahwa Israel telah menghancurkan perekonomian di Jalur Gaza lebih dari 11 tahun melalui blokade, baik secara ekonomi maupun politik. “Kini, saatnya Palestina menaikkan tingkat ekonomi rakyatnya dan membuka peluang usaha meskipun dalam kondisi terblokade,” ungkap Dr. Majid Ismail dalam peringatan Hari Buruh, Senin (01/05/2017).
“Saat ini lebih dari 50 ribu lulusan S1 di Palestina terancam menganggur, dan prosentase pengangguran mencapai 43%. Kami terus berusaha memperkecil angka tersebut dengan membuka investasi dan peluang usaha dari negara-negara donor,” tambahnya, seperti dikutip portal Palestina al-Ray.
Pemerintah Palestina akan mendongkrak peluang usaha dan membuka pasar untuk buruh dengan cara menyatukan seluruh peluang usaha di Gaza dan Tepi Barat dibawah jalur koordinasi pemerintah melalui Kementrian Tenaga Kerja. Harapannya, Pemerintah bisa mengurangi angka pengangguran di Palestina.
Setiap tahun, pemerintah membuka bengkel usaha dan membuka peluang kerja bagi tenaga profesional, terutama generasi muda yang telah menyelesaikan studinya untuk bisa ditempatkan di posisi yang tepat.
Dr. Ismail menyerukan kepada seluruh investor dari dalam dan luar negeri, khususnya dunia Islam, untuk memperhatikan kondisi dan bisa membuka peluang usaha untuk meningkatkan taraf hidup rakyat Palestina.
SPNA Gaza City
Penerjemah: Syadid