Mesir buka perbatasan Rafah untuk tujuan Jalur Gaza...

BY Rara Atto Edited Fri,05 May 2017,09:11 AM

Mesir buka perbatasan Rafah untuk tujuan Jalur Gaza selama 3 hari

Gaza, SPNA – Pihak berwenang Mesir, Kamis (04/05/2017), memutuskan untuk kembali membuka pintu perbatasan Rafah selama tiga hari berturut-turut, dengan tujuan menuju Jalur Gaza. Hal ini disampaikan kepada Otoritas Palestina bahwa pembukaan pintu perbatasan Rafah akan dilakukan pada tanggal 6-8 Mei 2017. Pembukaan ini akan memberikan peluang kepada mereka yang masih tejebak di Mesir untuk kembali ke Jalur Gaza.

Pejabat Mesir mengatakan, perintah pembukaan tersebut didasarkan pada permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Presiden Mesir Abd al-Fattah al-Sisi.

Mesir semakin mengokohkan blokade atas Jalur Gaza sejak penggulingan mantan Presiden Muhammad Morsi pada tahun 2013 silam dan bangkitnya keksuasaan al-Sisi di Mesir.

Sementara itu, perbatasan Mesir tetap menjadi jalur utama bagi warga Gaza agar bisa mengakses dunia luar. Secara berlahan, pihak berwenang menutup pergerakan melalui perbatasan tersebut sejak Morsi digulingkan oleh tentara Mesir.

Ma’an News melaporkan, akibat terhambatnya warga Palestina melalui perbatasan ini, selama berbulan-bulan, banyak warga Gaza yang biasanya dilarang keluar-masuk wilayah pesisir yang terkepung itu. Pembukaan pintu perbatasan yang berlangsung secara periodik, telah mengakibatkan orang-orang Palestina hanya dapat berdiri di kedua sisinya selama tertutupnya pintu perbatasan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, tahun 2016, perbatasan Rafah dibuka selama 44 hari. Sementara pada tahun 2015, perbatasan hanya dibuka selama 21 hari.

Blokade Israel yang telah berlangsung selama satu dasawarsa telah menyebabkan jutaan penduduk Gaza terjerumus dalam kemiskinan dan menjadi wilayah dengan angka pengangguran tertinggi di dunia.

Sejalan dengan blokade, tiga serangan Israel yang terjadi dalam enam tahun terakhir semakin memperparah kondisi infrastruktur Gaza yang tak kunjung pulih dari kehancuran. Bahkan, PBB memperkirakan Gaza bisa menjadi wilayah yang “tak dapat dihuni” pada tahun 2020.

 

SPNA Gaza City

Penerjemah: Ratna

leave a reply