PHROC and ICHR gelar pertemuan antara orang tua tahanan...

BY Ihsan ZainuddinEdited Sat,06 May 2017,08:50 AM

 PHROC and ICHR gelar pertemuan antara orang tua tahanan dan sejumlah perwakilan negara asing untuk Palestina

Ramallah -SPNA- Dalam laman resminya, Kamis (04/05/2017), ADDAMEER – Lembaga Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia – melansir adanya pertemuan beberapa diplomat dan duta besar untuk Palestina dengan keluarga sejumlah tahanan politik Palestina. Dalam pertemuan tersebut, pihak keluaraga menyampaikan kekhawatiran akan kondisi putra-putra mereka di penjara Israel.

Komite Hak Asasi Palestina (PHROC) dan Palang Merah Internasional (ICHR) menyelenggarakan pertemuan yang menghadirkan perwakilan beberapa negara asing dan Arab, guna menjelaskan kondisi para tanahan politik Palestina, khususnya yang saat ini sedang melakukan aksi mogok makan.

Dalam pertemuan itu, saudara perempuan salah satu terpidana 27 tahun penjara, Husam Shaheen, menyampaikan kekhawatirannya akan kondisi kesehatan saudaranya yang sedang kelaparan. Otoritas Israel telah mencegah Palang Merah Internasional untuk melakukan kunjungan pasca pemindahannya di penjara Ramlah akibat kondisi kesehatnnya yang memburuk. Selain itu, ibu dari masing-masing tahanan Ahmad Jafar, Rafat Al-Qarawi dan Alaa Fuqaha, juga menyampaiakn ketakutan mereka akan kondisi kesehatan putra mereka, terlebih saat ini sangat minim informasi terpercaya mengenai para tahanan.

PHROC dan ICHR menekankan, permintaan para tahanan adalah hal yang manusiawi, sah dan sesuai dengan hukum internasional. Mereka menegaskan pentingnya perwakilan negara-negara asing dan kominitas internasional mengetahui kondisi para tahanan, guna menekan Israel agar menuruti tuntutan mereka.

Perwakilan PHROC dan ICHR meminta para diplomat mengunjungi para tahanan, khususnya yang saat ini sedang melakukan mogok makan dan memeriksa kondisi mereka, serta menyaksikan perlakuan yang tidak manusiawi yang saat ini mereka alami. Para perwakilan negara asing tersebut akan membawa surat-surat para tahanan, yang ditujukan kepada kemeterian luar negeri masing-masing negara, menjelaskan nasib para tahanan yang mogok makan dan perlakuan tidak manusiawi yang mereka rasakan. Surat ini pun akan mendesak negara-negara lain untuk memberi tekanan kepada Israel agar menghormati hak para tahanan yang mogok makan, yang telah menggunakan tubuh mereka sebagai sarana protes yang sah.

 

SPNA Gaza City

Penerjemah: Ratna 

leave a reply
Posting terakhir