Hari Nakbah, Tragedi Kemanusiaan Rakyat Palestina

BY Ihsan ZainuddinEdited Mon,15 May 2017,08:48 AM

 Hari Nakbah, Tragedi Kemanusiaan Rakyat Palestina

Gaza -SPNA- Tahun 1948, menjadi fase dimulainya kemunduran dan kesengsaraan bagi bangsa Palestina. Sejak itulah, tepatnya tanggal 15 Mei setiap tahun, rakyat Palestina memperingatinya sebagai Hari Nakbah (Tragedi Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina). Sebuah tragedi yang mendorong terbentuknya “Negara Israel” dan arus pengungsian rakyat Palestina. Akhirnya, rakyat Palestina mejadi pengungsi di tanah mereka sendiri.

Kepada Quds Net, Ahad (14/05/2017), ketua Komite Perjuangan Rakyat Palestina di Jalur Gaza, Athif Abu Hamada menjelaskan tahap-tahap perkembangan kamp pengungsian di Jalur Gaza, berawal dari kemah-kemah, kemudian menjadi rumah semi permanen yang terbuat dari semen dan beton.

Saat ini, di Jalur Gaza terdapat delapan kamp pengungsian. Sebanyak 650-700 ribu pengungsi didistribusikan ke dalam empat kamp pengungsian utama. Sementara empat kamp lainnya, masing-masing dihuni oleh 100-150 ribu pengungsi. Sehingga, jumlah pengungsi di Jalur Gaza mencapai 1,3 juta jiwa.

Salah seorang anggota Komite untuk Pengungsi, Mazin Musa menyatakan bahwa pembangunan sekolah oleh lembaga UNRWA, telah mengangkat kondisi ekonomi dan sosial para pengungsi. Melalui kerjasama dengan universitas di Mesir, memungkinkan para pengunsi untuk memperoleh pekerjaan di negara-negara Teluk setelah mereka lulus dari universitas. 

Kamp pengungsi ini merupakan “pabrik” untuk mencetak para pemuda Palestina yang memiliki masa depan yang akan membebaskan bangsa Palestina dari jajahan Israel.

Kemiskinan, pengangguran, krisis air dan listrik, minimnya layanan kesehatan adalah tantangan yang dihadapi warga Gaza di kamp-kamp pengungsian. Tragedi Kemanusiaan Nakbah adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Israel dengan mengusir warga sipil Palestina -yang hidup lebih dari 1000 tahun- dari tanah mereka sendiri. Status mereka pun berubah menjadi “pengungsi”. Kini, 69 tahun Tragedi Kemanusiaan Nakbah, Israel telah berhasil mengusir 800 ribu warga sipil Palestina, menghancurkan 500 desa di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan sejumlah wilayah kamp pengungsi di sepanjang Tepi Barat-Jalur Gaza-Sinai.

 

SPNA Gaza City

Penerjemah: Syadid 

leave a reply