Sejumlah rumah sakit dan klinik di Gaza terancam tutup

BY Ihsan ZainuddinEdited Wed,24 May 2017,09:19 AM

 Sejumlah rumah sakit dan klinik di Gaza terancam tutup

Gaza -SPNA- Menteri Kesehatan di Jalur Gaza mengultimatum bahwa beberapa rumah sakit dan klinik terancam ditutup karena kekurangan bahan bakar dan peralatan medis. Direktur urusan obat-obatan, Munir Persh mengungkapkan bahwa persediaan obat-obatan dan alat kesehatan di Jalur Gaza sangatlah minim, sementara kami hanya memiliki persediaan untuk satu tahun. Ditambah lagi krisis listrik yang terjadi di Gaza menyebabkan alat-alat medis mengalami kerusakan.

Pada bulan April lalu, kebutuhan barang, obat-obatan dan alat kesehatan hanya tersedia sekitar 35%. Atau sekitar 170 paket dari 270 paket obat-obatan yang harus dikirim dari Ramallah.

Persediaan obat-obatan dan peralatan medis yang tersedia di Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan kesehatan 2 juta jiwa penduduknya. Terlebih, Kementrian Kesehatan di Tepi Barat telah memutus hubungan dengan Kementrian Kesehatan di Gaza sejak dua bulan yang lalu. Persh mengharapkan pihak kementrian kesehatan di Ramallah bisa membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan di Gaza, diantaranya masalah krisis obat dan alat kesehatan.

“Kami juga mengharap dukungan dunia internasional agar menekan Israel untuk mencabut blokade atas Gaza dan memberikan kesempatan kepada para korban perang dan warga yang sakit untuk bisa menjalani perawatan di luar Gaza. Termasuk kepada Mesir agar membuka perbatasan Rafah untuk menangani masalah kemanusiaan di Gaza,” ungkapnya.

 

SPNA Gaza City

Sumber: Sawa News, Penerjemah: Syadid 

leave a reply