IHH Turky di Jalur Gaza peringati 7 tahun Tragedi...

BY Rara Atto Edited Fri,02 Jun 2017,12:06 PM

IHH Turky di Jalur Gaza peringati  7 tahun Tragedi Kapal Mavi Marmara

Jalur Gaza, SPNA -  Organisasi Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) di Jalur Gaza, Rabu (31/05/2017), memperingati tahun ketujuh peristiwa yang menimpa kapal kemanusiaan Turki, Mavi Marmara.

Kala itu, 31 Mei 2010, kapal Mavi Marmara yang sedang berlayar di perairan internasional secara tiba-tiba diserang dan dibajak oleh Angkatan Laut Israel. Tercatat 10 aktivis gugur sebagai syahid, dan 56 lainnya mengalami luka-luka.

Enam kapal berlayar mematahkan blockade Israel atas Jalur Gaza, tak kurang dari 700 relawan dari 39 negara ikut dalam pelayaran termasuk Indonesia dan Malaysia.

Sejumlah aktivis IHH mengibarkan  bendera  Turki dan Palestina pada acara peringatan yang bertempat di pelabuhan Jalur Gaza. Mereka juga memperlihatkan  spanduk  lebar yang berisi gambar dan nama-nama korban jiwa dalam tragedi tersebut.

Anak-anak juga ikut memeriahkan peringatan ini dengan mempersembahkan aksi seni  teaterikal yang menyerupai peristiwa  saat itu, dimana pasukan Israel berhasil menyerang  lalu menguasai kapal tersebut.

Dalam sambutannya, Mohamed Kaya, Direktur IHH Cabang di Jalur Gaza mengatakan, “Hari ini kita memperingati tahun ketujuh tragedi “Armada Pembebesan” yang ditaklukkan di perairan internasional, yang disaksikan seluruh dunia.”

Kaya menambahkan, “Hari ini saya tegaskan, bahwa rakyat Palestina tidak akan perna lupa dengan para syuhada tragedy kapal Mavi Marmara. Mereka akan terus ada dalam memori  rakyat Palestina.”

Kaya juga  menyampaikan pesan kepada negara-negara Arab dan Islam, “Situasi kehidupan di Jalur Gaza semakin buruk, rakyat di sini hidup dalam kesulitan akibat blokade, maka  kalian harus selalu ada untuk membantu mereka  karena ini adalah tanggungjawab kalian.”

Selain itu, Kaya berharap agar negara-negara Islam dan Arab  tidak melupakan  masa  depan  masjid Al-Aqsa yang terancam program yahudisasi Zionis Israel.

Pada kesempatan yang sama, Ghazy Hamd wakil Menteri Dalam Negeri Palestina menyatakan, “ Peringatan  hari ini sebagai  bukti  bahwa persoalan Palestina akan selalu hadir di benak manusia-manusia yang merdeka di dunia ini.”

Dia menambahkan, “Sebagian  orang  berusaha untuk  melupakan persoalan Palestina, namun (masih ada harapan) sebab sekelompok  lainnya datang dari berbagai belahan dunia. Mereka ingin memastikan bahwa  mereka  akan  terus ada untuk mendukung masalah Palestina, dan di antara mereka kini  ada  yang telah syahid.”

Hamd  lebih  jauh menjelaskan, bahwa tragedy Mavi Marmara akan terus terpatri dalam sanubari rakyat Palestina, akan menjadi simbol sejarah perjuangan, yang akan memberi harapan bahwa masih ada bangsa-bangsa lain di dunia,  yang  terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Hal senada disampaikan oleh Mona Sakek, Juru  Bicara “Gerakan Internasional” yang bertujuan untuk menghentikan  blokade Israel di Jalur Gaza, mengatakan, “Sesungguhnya blokade Jalur Gaza yang telah memasuki tahun ke-11 ini, telah menyengsarakan  lebih dari 3 juta rakyat Jalur Gaza. Mereka kini dihukum secara  massif,  sungguh merupakan perbuatan yang  tidak manusia dan ilegal.”

Sakek mengharap peran serta Turki untuk terus mengawal  dan mendukung perjuangan rakyat  Palestina.

Sakek meminta  agar  organisasi HAM internasional lebih bertanggungjawab  dan mampu menekan Israel untuk segera menghentikan  blokade Jalur Gaza.  Dia juga meminta agar Mesir membuka (secara permanen) pintu perlintasa Rafah untuk  mengurangi  derita rakyat Palestina yang terisolir dari dunia luar.

 

SPNA Gaza City

Sumber: Anadoly, penerjemah:  Ihsan Zainuddin

 

 

leave a reply