Protes anti-Israel pecah di Yordania

Amman, SPNA – Tidak jauh dari kedutaan Israel di Amman, sebuah demontrasi menentang Israel digelar, Jumat (28/07/2017).

BY Edited Sat,29 Jul 2017,12:44 PM
1.jpg

Ynet - Gaza City

Amman, SPNA – Tidak jauh dari kedutaan Israel di Amman, sebuah demontrasi menentang Israel digelar, Jumat (28/07/2017). Demonstrasi ini dilatarbelakangi oleh krisis yang melanda Masjid Al-Aqsa dan insiden penembakan yang dilakukan oleh seorang petugas keamanan Israel terhadap dua warga Yordania pada awal minggu ini.

Demonstrasi tersebut dimulai dari Masjid Al-Kalawati, yang berdekatan dengan kedutaan Israel di daerah Al-Rabiya. Para demonstran meneriakkan slogan-slogan menentang Israel dan perjanjian damai, "Tidak ada kedutaan Zionis di Amman. Kematian dan kekalahan bagi Israel.”

Seorang reporter Kantor Berita Anadolu melaporkan bahwa pasukan keamanan Yordania berusaha untuk membubarkan demonstrasi di dekat kedutaan Israel dan berusaha untuk menjauhkan para demonstran.

Demonstrasi lain , yang juga salah satunya ditujukan untuk mendukung Masjid Al-Aqsa, pecah di kamp pengungsi Palestina al-Wahda di Amman. Menurut media Yordania, para demonstran menuntut pengusiran Duta Besar Israel, Einat Shlain, dari Amman dan memprotes keputusan pihak berwenang yang mengembalikan petugas keamanan Israel yang terlibat insiden di Kedutaan Besar Israel.

Dilaporkab bahwa Raja Abdullah dari Yordania telah mengunjungi keluarga salah satu korban insiden di kedutaan, Bashar Hamarneh.

Kemarin, Raja Abdullah juga mengunjungi keluarga Mohammed Jawawdeh – korban lainnya dalam insiden di kedutaan. Kepada ayahnya, Raja Abdullah mengatakan, "Anakmu adalah anakku, kami tidak akan melepaskan haknya."

Jaksa Agung Yordania, Akram Masaadeh, mengatakan kepada kantor berita resmi Petra bahwa jaksa Yordania telah menyelesaikan penyelidikan atas insiden tersebut di Kedutaan Besar Israel di Yordania.

Menurut Masaadeh, "Jaksa menuntut seorang pembunuh bernama 'Ziv,' yang bertanggung jawab atas membunuh lebih dari satu orang dan pemilikan senjata api ilegal."

Raja Abdullah menuntut Benjamin Netanyahu bertanggungjawab atas kejadian tersebut. "Perdana Menteri Israel seharusnya bertanggungjawab dan mengambil tindakan, termasuk mengadili sang pembunuh," ungkapnya dalam pertemuan dengan Dewan Kebijakan Nasional.

 

Penerjemah: Ratna

leave a reply