Aksi unjuk rasa tuntut penyelesaian kasus Netanyahu

Petah Tikva , SPNA - Sekitar 2.000 orang berkumpul pusat kota Israel di Petah Tikva, Sabtu (05/08/2017),

BY Edited Mon,07 Aug 2017,11:14 AM
6.jpg

Haaretz - Gaza City

Petah Tikva , SPNA - Sekitar 2.000 orang berkumpul pusat kota Israel di Petah Tikva, Sabtu (05/08/2017), guna memprotes terhadap apa yang mereka anggap sebagai perlakuan ringan Jaksa Agung Avichai Mendelblit terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam penyelidikan kasus korupsi yang menimpa perdana menteri tersebut.

Di sisi lalin, sekitar 150 orang mengadiri demonstrasi yang juga digelar partai Likud di Petah Tikva, diantara mereka yang hadir adalah anggota partai tersebut; David Bitan dan Nava Boker.

Ini adalah minggu ke-37, di mana para pengunjuk rasa anti-korupsi berkmpul di depan rumah Mendelblit. Sebelumnya, aksi serupa pun telah digelar, meski dengan jumlah massa yang lebih sedikit. Mereka berkumpul setelah terjadinya kesepakatan yang ditandatangani oleh Ari Harow, mantan asisten Netanyahu, untuk menjadi saksi negara dalam kasus tersebut. Para pengunjuk rasa juga menuding Mendelblit melindungi Netanyahu, sehingga ia bersama Netanyahu diminta untuk mengundurkan diri.

Demonstrasi serupa, meski dengan jumlah massa yang lebih kecil, digelar di 12 lokasi di seluruh Israel, di antaranya di Rosh Pina, Nahariya, Haifa, Afula, Hadera, Netanya, Holon, Ness Ziona, Kiryat Gat, Ashdod, Modi'in, Jerusalem dan Beersheba.

Penyair Sami Shalom Chetrit, yang berbicara dalam aksi di Petah Tikva, meminta anggota parlemen Likud untuk "menunjukkan Netanyahu ke pintu, jika tidak, dia akan menyeret partai tersebut ke jurang." Ia mendesak Mendelblit untuk "duduk dan menulis surat dakwaan."

"Bibi (sebutan untuk Netanyahu), saya adalah pendukung Likud dan saya sudah bosan membela Anda, karena Anda tidak lagi membela saya," kata Ori Nachman, seorang aktivis Likud." Saya cukup mengatakan, kami tidak menginginkan korupsi ini lagi Bibi, bangun dan beri kami pemimpin baru."

Seperti diberitakan pada hari Kamis, polisi mengumumkan bahwa Benyamin Netanyahu dicurigai melakukan korupsi, kecurangan dan penyalahgunaan wewenang. Pihak Netanyahu menolak semua tudingan tersebut dengan menyebutya sebagai “klaim yang tidak berdasr.”

Harow, mantan kepala staf Netanyahu, memiliki informasi dalam dua hal penting: Tuduhan bahwa perdana menteri menerima hadiah dari para dermawan kaya, dan perundingan rahasia Netanyahu yang diduga diadakan dengan penerbit surat kabar paling populer di Israel dengan imbalan liputan yang menguntungkan.

Dengan kesepakatan bersama jaksa agung, Harow bisa saja dihukum dengan tuduhan kecurangan dan penyalahgunaan wewenang dalam kasus yang terpisah, namun ia menghindari hukuman penjara. Sebagai gantinya, dia harus melakukan pelayanan masyarakat dengan membayar denda sebesar 700.000 shekel ($ 193.000). (T.RA/S:Haaretz)

leave a reply
Posting terakhir