Menderita obesitas, pria Palestina ini jalani operasi bariatrik

Abu Dhabi, SPNA – Seorang warga Palestina, Shadi Radwan (33), mederita obesitas, dengan berat badan yang mencapai 210 kg.

BY 4adminEdited Mon,14 Aug 2017,12:26 PM
7.jpg

Gulf News - Gaza City

Abu Dhabi, SPNA – Seorang warga Palestina, Shadi Radwan (33), mederita obesitas, dengan berat badan yang mencapai 210 kg. Akibatnya, ia tidak mampu berdiri dalam waktu yang lama atau sekedar  bermain dengan putranya yang berusia satu tahun. Radwan pun harus menjalani operasi bariatrik untuk menghilangkan sebagian lemak di perutnya.

Para dokter yang menanganinya menargetkan berat badan Radwan bisa mencapai 60 kg dalam enam bulan kedepan.

"Mengalami obesitas sangat menyulitkan. Bahkan untuk melakukan aktivitas yang sederhana pun sangat sulit, sebeb kaki saya akan terasa sakit," kata Radwan.

“Operasi ini akan mengubah hidup saya. Saya berharap bisa berjalan lebih cepat tanpa merasa lelah. Ini akan sangat membantu saya untuk menjadi ayah yang lebih baik bagi putraku, Qusayy,” imbuhnya.

Radwan memiliki indek masa tubuh 68.5. Secara medis, Radwan sudah tergolong mengalami obesitas. Tapi dokternya, dr Taufik Ata, konsultan bedah umum dan kepala klinik bariatrik di RS. Medeor 24x7, mengungkapkan bahwa Radwan sembuh lebih cepat dengan operasi bariatrik; sebuah operasi gastrektomi di mana sekitar 80% lemak perutnya akan dihilangkan melalui laparoskopi, sementara bagian yang tersisa akan dijepit di kantong tubular.

“Ini benar-benar hasil yang luar biasa dan ia pun menjalaninya dengan baik, sehingga dalam waktu satu minggu saya sudah bisa melepaskan jahitannya,’ ungkap dr. Ata.

Ridwan menuturkan bahwa ia merasa lebih baik setelah menjalani operasi dan beistirahan selama dua minggu. Pada tanggal 12 Agustus, ia sudah mulai bekerja kembali.

“Saya masih menjalani diet cair, dan saya akan menjalaninya selama tiga bulan, kemudian secara berlahan saya akan mulai konsumsi makanan padat. Nafsu makan saya pun berkurang, saya merasa sangat energik,” ungkap Radwan.

Operasi bariatrik, imbuh dr. Ata, sangat efektif bagi penderita obesitas, dan akan mengurangi resiko penyakit komorbiditas. Obesitas sangatlah lazim terjadi di Uni Emirat Arab. Diketahui lebih dari 60% penduduknya menderita obesitas dan penyakit terkait.

“Saya sedikit gugup saat memilih prosedur ini. Tapi saya temukan banyak orang yang telah berhasil menjalaninya jika mereka mengikuti saran medis dalam masa pemulihan. Itulah mengapa akhirnya saya memilih operasi tersebut,” ucap Radwan, meskipun ia harus mengeluarkan uang sekitar Dh 30,000. (T.RA/S: Gulf News)

leave a reply