Jalur, Gaza – SPNA – Portal Palestina Ramallah News, Selasa (15/8/2017) mengungkapkan bahwa Uni Eropa akan mengambil kebijakan guna mengakhiri krisis dan perpecahan politik di Gaza.
Jurubicara Uni Eropa di Palestina Shadi Usman mengatakan bahwa beberapa lembaga regional dan internasional sedang mencari solusi permanen mengakhiri perpecahan dan krisis yang melanda Gaza akibat blokade.
‘’Seluruh pihak sedang mengupayakan penyelesaian krisis di Gaza dankita berharap agar menemukan solusi secepatnya ‘’ terangnya.
Pada saat yang sama sejumlah pemukim Israel yang tinggal dekat perbatasan Gaza mengajukan petisi kepada Menhan Israel Avigdor Lieberman menuntut pemerintah Israel mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza.
Petisi tersebut mengatakan, penyelesaian krisis Gaza dapat dilakukan dengan mendirikan lapangan kerja bagi buruh Palestina serta mendirikan pembangkit listrik di wilayah Nahel Oz yang mampu menyuplai kebutuhan listrik ke Gaza.
Disebutkan bahwa blokade terhadap Gaza yang telah berlangung selama 11 tahun memperburuk situasi di Gaza. Rakyat Gaza hidup dibawah garis kemiskinan dengan lapanga kerja yang minim, selain itu mereka masih harus menghadapi krisis listrik dan pencemaran air. PBB sebelumnya juga menurunkan peringatan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tak layak huni setelah tahun 2020.
Situasi ini membuat khawatir pemukim Israel yang tinggal berbatasan dengan Gaza. Jika krisis ini terus berlangsung maka kelompok bersenjata di Gaza akan melakukan serangan ke Israel dan pemukim Yahudi tersebut akan menjadi korban pertama. (T.RS/S:Ramallah News)
