Universita al-Isra lakukan persiapan konferensi internasional PBB terkait krisis Palestina

Dr. Ahmad Jawad al-Wadaih, Dekan Fakultas Ilmu Humaniora Universitas Al-Isra mengatakan bahwa konferensi PBB februari mendatang bertujuan untuk menjelaskan kinerja PBB dan analisis peran dan efektivitasnya serta menjawab tantangan yang dihadapi mereka dalam mencari solusi terkait krisis Palestina.

BY Rizky SyahputraEdited Wed,16 Aug 2017,09:00 AM
_MG_0042 (Medium).JPG

SPNA - Gaza City

Jalur Gaza, SPNA - Laporan AbdelHamid Akkila - Univesitras al-Isra, Selasa  15/8/2017 melaksanakan konferensi pers dalam rangka persiapan untuk mengadakan Konferensi Internasional PBB terkait krisis di PalestinaFebruasi 2018 mendatang di rumah pers, Jalur Gaza.

Dr. Ahmad Jawad al-Wadaih, Dekan Fakultas Ilmu Humaniora Universitas Al-Isra mengatakan bahwa konferensi PBB februari mendatang bertujuan untuk menjelaskan kinerja PBB dan analisis peran dan efektivitasnya serta menjawab tantangan yang dihadapi mereka dalam mencari solusi terkait krisis Palestina.

Konferensi tersebut juga bertujuan untuk menjelaskan langkah yang akan diambil Otoritas Palestina dalam kerjasama dengan PBB. Adapun tema-tema dalam konferensi PBB adalah sebagai berikut:

Pertama: Peran PBB dalam siklus sistem Internasional.

Kedua: PBB dan Krisis Palestina, prospek dan rintangan sesuai UU Internasional.

Ketiga: Internasionalilasi krisis Palestina antara strategi dan teknik.

Keempat: Undang-undang pengakuan negara-negara PBB terhadap Palestina.

Kelima: Amerika Serikat dan PBB.

Wadiah menambahkan panitia telah membentuk sebuah komite  yang terdiri dari 27 akademisi dan peneliti dari pelbagai Universitas dan Pusat penelitian baik regional maupun internasional. Mereka berasal dari Mesir, Inggris, AS, India, Malaysia, Yordania dan Lebanon.

Disebutkan bahwa konferensi tersebut dilatari oleh aturan dan resolusi PBB serta lembaga internasional yang tidak terealisasi, seperti resolusi terkait permukimaan Israel dan laporan ESCWA yang menyatakan bahwa Israel memberlakukan sistem Apartheid di Palestina.(T:RS/AHA/SPNA)

leave a reply