Dituding provokator, Sheikh Raed Salah ditangkap aparat Israel

Bethlehem, SPNA – Juru bicara kepolisian Israel, Luba al-Samiri, mengungkapkan bahwa polisi Israel menahan Sheikh Raed Salah, pemimpin Gerakan Islam di Israel (Cabang Utara), Selasa (15/08/2017).

BY Rara Atto Edited Wed,16 Aug 2017,12:15 PM
Dituding provokator, Sheikh Raed Salah ditangkap aparat Israel

Ma’an News - Bethlehem

Bethlehem, SPNA – Juru bicara kepolisian Israel, Luba al-Samiri, mengungkapkan bahwa polisi Israel menahan Sheikh Raed Salah, pemimpin Gerakan Islam di Israel (Cabang Utara), Selasa (15/08/2017). Polisi kemudian membawanya untuk diinterogasi “karena keterlibatan dalam tindak ‘kriminal’ dan dukungannya terhadap kelompok terlarang.”

Media Israel, Ynet News, melaporkan bahwa dalam jumlah besar, polisi Israel mendatangi lingkungan Mahajina di desa Umm al-Fahm, utara Israel dan menangkap Sheikh Read Salah. Sebelumya penangkapan tersebut, atas dasar perintah dari Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit, Badan Intelijen Israel Shin Bet telah melakukan penyelidikan terhadap tokoh tersebut.

Al-Samri menambahkan bahwa Salah dituduh “menghasut untuk melakukan kekerasan dan tindak terorisme, serta berafiliasi dan mendukung kelompok terlarang.”

Seikh Read Salah dikenal sebagai ikon perlawanan Palestina. Sebelumnya penangkapannya kali ini, Salah telah ditahan selama sembilan bulan dan akhirnya ia dibebaskan pada bulan Januari lalu.

Pada Mei 2016, Salah menyerahkan diri kepada otoritas Israel dan menjalani hukuman penjara selama sembilan bulan atas dakwaan “menghasut untuk melakukan kekerasa, dalam pidato yang di sampaikan di Al-Quds sepuluh tahun sebelumnya.”

Selama penahanannya, beberapa kali Salah menjalani interogasi. Ia juga melakukan mogok makan sebagi bentuk protes terhadap perlakuan sewenang-wenang dan penahanannya di ruang isolasi.

Jaringan solidaritas tahanan, Samidoun, melaporkan bahwa Salah dilarang menerima buku yang dibawa pihak keluarga saat mengunjunginya. Selain itu, ia pun dilarang menerima kunjungan dari tokoh terkemuka, temasuk anggota parlemen Knesset, dan pemimpin partai Balad, Jamal Zahalka.

Gerakan yang dipimpin Salah, kerap melontarkan kritik yang tajam terhadap tindakan pasukan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds.

Pada 2015 lalu, pasukan Israel menggrebek dan menutup beberapa institusi di wilayah utara karena dianggap berafiliasi dengan Gerkan Islam, yang dipimpin oleh Salah. Ketika itu, Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon mengeluarkan pelarangan terhadap semua aktivitas gerakan tersebut.

(T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir