Polisi Israel cegah buku pelajaran untuk sekolah-sekolah Al-Quds

Al-Quds, SPNA - Polisi Israel yang ditempatkan di pintu masuk Gerbang Lions kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds, mencegah masuknya buku pelajaran sekolah-sekolah Palestina yang terletak di dalam tempat suci tersebut, Selasa (22/08/2017),

BY 4adminEdited Wed,23 Aug 2017,10:25 AM
1.jpg

Ma’an News - Gaza Ciry

Al-Quds, SPNA - Polisi Israel yang ditempatkan di pintu masuk Gerbang Lions kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds, mencegah masuknya buku pelajaran sekolah-sekolah Palestina yang terletak di dalam tempat suci tersebut, Selasa (22/08/2017), sehari sebelum hari pertama hari pertama dimulainya tahun ajaran baru.

Ahad Sabri, seorang kepala sekolah Al-Aqsa Sharia School for Girls, mengatakan kepada Ma'an bahwa polisi Israel mencegah agar buku-buku tersebut tidak masuk dengan alasan karena dicetak dengan logo Otoritas Palestina PA).

Sabri mengatakan bahwa 100 buku pelajaran, yang ditujukan untuk siswa kelas 7 dan 12, dicegah saat berada di luar kompleks. Menurut kantor berita Wafa milik PA, buku-buku tersebut akan dikirim ke tiga sekolah Palestina, dua sekolah menengah dan sebuah taman kanak-kanak.

Seorang juru bicara polisi Israel tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Sabri menyoroti bahwa ini bukan kali pertama otoritas Israel membatasi materi pendidikan agar tidak memasuki Al-Aqsa. Dia mengatakan bahwa baru minggu lalu, pasukan Israel mencegah sebuah mobil pribadi mengirimkan scanner (pemindai) ke sekolah anak perempuan, memaksa anak-anak menggulingkannya melalui kursi roda.

Dia mencatat bahwa pada tahun llau polisi Israel juga mencegah kertas A4 dikirim ke sekolah tersebut selama dua minggu.

Menurut direktur sekolah, pasukan Israel juga menyerbu dan menggeledah ruang kelas ketika ketegangan meningkat di kompleks Masjid Al-Aqsa pada pertengahan Juli laluk.

Dia mengatakan bahwa pasukan Israel menyita peralatan elektronik dari sekolah selama penutupan Masjid Al-Aqsa.

Pada bulan Mei, kabinet keamanan Israel meneruskan sebuah rencana yang diserukan oleh Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett yang mendorong para kepada sekolah Palestina di Al-Quds untuk beralih ke kurikulum Israel. Bagi sekolah yang masih menggunakan buku pelajaran Palestina dalam proses belajar-mengajar, maka tidak akan diberkan subsidi, dan sebaliknya, bagi yang menggunakan kurikulum Israel, maka akan diberi bantuan dana dalam jumlah besar.

Orang-orang Palestina mengatakan buku pelajaran Israel mendistorsi sejarah dan budaya Palestina, dan PA telah menggambarkan rencana Bennett sebagai bagian dari kampanye Israel untuk "memperjuangkan" Al-Quds dengan mengancam warisan Arab dan Islam dari kota suci yang meminggirkan orang-orang Palestina di Al-Quds.

Al-Quds telah menjadi titik fokus konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, dengan berbagai ketegangan yang timbul akibat ancaman Israel terhadap status keagamaan non-Yahudi di kota tersebut, dan "Yudaisasi" di Al-Quds melalui pembangunan permukiman dan Pembongkaran massal rumah warga Palestina. (T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir