Tel Aviv, SPNA - Anggota partai sayap kanan Israel memperingatkan pemerintah berkuasa jika anggota perlemen Israel tidak berhenti menyerbu al-Aqsa akan menimbulkan intifada dan petumpahan darah.
Dalam wawancara dengan TV7 Israel, PM Museh Ghaffani, Senin (28/08/2017) mengatakan ‘’Berdasarkan hukum Taurat, warga Yahudi dilarang mengunjungi bukit Haikal (Masjid al-Aqsa). Bukit Haikal adalah tempat yang paling seci bagi kaum Yahudi karena mereka dilarang masuk.’’
Sebagian sekte Yahudi berkeyakinan bahwa warga Yahudi tidak boleh mengunjungi Masjid al-Aqsa hingga akhir zaman dimana Haikal Sulaiman dibangun.
Ghaffani menambahkan bahwa kunjungan Yahudi ke al-Aqsa dapat membawa masalah ke Israel dan mengakibatkan meletusnya intifada seperti yang terjadi sebelumnya. ‘’Kunjungan Yahudi ke al-aqsa membuat sleuruh umat Islam di seluruh dunia memusuhi Yahudi’’.
Ghaffani menyatakan hal ini setelah PM Israel mengizinkan anggota parlemen untuk masuk ke al-Aqsa selama sehari, selasa besok.
Sebelumnya Netanyahu melarang anggota parlemen Kneset dan tokoh poltik Israel untuk mengunjungi Masjid al-aqsa akibat bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel di kota al-Quds.
Sementara itu anggota partai Likud Yehudi Gilik dan Shouli Maalim dari Jews Houses menuntut Netanyahu untuk mengiznkan anggota parlemen Knesset mengunjungi al-aqsa.
Ghaffani menyebut bahwa anggota parlemen yang menuntut masuk ke al-Aqsa tersbeut dengan sebutan tolol. ‘’Saya mengutuk keras keputusan Netanyahu ini. Netanyahu terbukti bodoh dan tidak bertanggung jawab ,’’tegasnya.
Semenatar itu Lembaga Keagamaan di kota al-Quds juga mengutuk keputusan Netanyahu tersebut.
‘’Kami menyerukan warga seluruh warga Palestina untuk beramai-ramai berkunjung ke al-Aqsa khususnya hari Selasa besok demi memakmurkan dan menjaga kiblat pertama umat Islam tersebut.’’
(T.RS/S:AnadoluAgency)