Bethlehem, SPNA - Seorang pejabat pemerintah Yordania mengecam keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mencabut larangan terhadap anggota Knesset Israel untuk mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds, Selasa (29/08/2017), dengan menyebut tindakan tersebut "tidak bertanggung jawab".
Menurut Kantor Berita Yordania, Muhammad Momani, menteri luar negeri untuk urusan media dan juru bicara pemerintah, mengatakan bahwa tindakan tersebut "tidak bertanggung jawab" dan berpotensi meningkatkan ketegangan di tempat suci, yang berada di bawah pengawasan Yordania tersebut.
Netanyahu telah melarang anggota Knesset mengunjungi situs tersebut hampir dua tahun lalu guna meredakan ketegangan di tengah gelombang ketegangan politik yang meletus di wilayah Palestina yang diduduki dan Israel.
Penycabutan larangan Netanyahu tersebut sedang dipertimbangkan untuk diuji coba, agar pasukan Israel biasa menilai apakah akan mengizinkan anggota parlemen secara permanen untuk mengunjungi kompleks tersebut.
Momani menuntut agar Israel berhenti mendorong para ekstremis Yahudi untuk memasuki Al-Aqsa, situs tersuci ketiga di Islam dan mengembalikan larangan terhadap anggota Knesset Israel agar tidak memasuki tempat suci tersebut. (T.RA/S: Ma’an News)
