Muslim Myanmar dibantai, aktivis desak pemerintah Afrika Selatan segera bersikap

Aktivis Afrika Selatan meminta kepada pemerintah mereka untuk bersikap atas kekerasan yang dialami komunitas Muslim di negara bagian Rakhine, Myanmar Barat.

BY Rara Atto Edited Thu,31 Aug 2017,12:18 PM
Muslim Myanmar dibantai, aktivis desak pemerintah Afrika Selatan segera bersikap

Anadolu Agency - Johannesburg

Johannesburg, SPNA – Aktivis Afrika Selatan meminta kepada pemerintah mereka untuk bersikap atas kekerasan yang dialami komunitas Muslim di negara bagian Rakhine, Myanmar Barat.

Iqbal Jassat, anggota eksekutif kelompok Media Review Network yang berbasis di Johannesburg, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Afrika Selatan dapat menggunakan keanggotaannya di PBB untuk mengajukan masalah tersebut.

"Ini akan sepenuhnya sesuai dengan advokasi dan pembelaan HAM Afrika Selatan sebagai anggota PBB untuk mencari dan menghentikan pemusnahan etnis yang saat ini terjadi di Myanmar," katanya.

Kongres Nasional Afrika Afrika yang berkuasa saat ini, telah berhasil melawan rezim apartheid selama berpuluh-puluh tahun, hingga akhirnya berhasil meraih kepemimpinan pada tahun 1994.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), setidaknya 18.000 Muslim Rohingya telah meninggalkan rumah mereka di negara bagian Rakhine dalam waktu kurang dari seminggu.

Sejumlah media kemudian melaporkan bahwa pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan mengungsikan ribuan warga desa Rohingya, serta menghancurkan rumah warga dengan mortir dan senapan mesin.

Populasi Budha dan Muslim di wilayah tersebut telah mengalami ketegangan sejak kekerasan komunal terjadi pada tahun 2012.

Kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Afrika Selatan, Rabu (30/08/2017), menyatakan bahwa pihaknya mengecam kekerasan dan diskriminasi terhadap Muslim Rohingnya

"Kami bergabung menyambut seruan kelompok hak asasi manusia lainnya untuk mendesak diakhirinya kekerasan terhadap kaum minoritas ini. Penindasan terhadap Muslim Rohingya mengingatkan kami akan penderitaan kami sendiri di bawah rezim apartheid," tutur juru bicara Bawas Kwara Kekana.

Sementara itu, seorang juru bicara pemerintah Afrika Selatan menolak permintaan Anadolu Agency untuk mengomentari masalah tersebut.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir

Afrika Selatan akan segera menarik Duta Besarnya dari Israel

Pemerintah Afrika Selatan, Senin (14/05/2018), mengecam keras agresi kekerasan yang dilancarkan pasukan bersenjata Israel di sepanjang perbatasan Gaza, yang telah menyebabkan kematian 52 pengunjuk rasa damai, yang memprotes peresmian kedutaan AS di Yerusalem.