Indonesia Tolak Permintaan Israel Untuk Bina Hubungan Resmi.
Suarapalestina: Salah seorang pejabat di kementrian pemerintah republik indonesia, Selasa (29/3), mengatakan bahwa pemerintahnya tidak akan membina hubungan resmi bersama Israel karena Indonesia berusaha dengan sekuat tenaga membantu Palestina mencapai kemerdekaannya.
Sekretaris kabinet Indonesia, Pramono Anung mengatakan dihadapan media, "pemerintah Indonesia lebih memilih untuk memprioritaskan usahanya membantu kemerdekaan Palestina secara penuh".
Pramono menambahkan, "Apa bila kemerdekaan Palestina tercapai, maka itu berarti permintaan kami terpenuhi, dengan demikian Indonesia akan lebih terbuka dalam berfikir (membina hubungan resmi dengan Israel)."
Ia melanjutkan, "hal yang paling penting saat ini adalah semangan membebaskan Palestina yang menjadi prioritas Indonesia".
Perdana menteri Israel, Benyamin Netanyaho, hari senin kemarin meminta dibangunnya hubungan resmi dengan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia tersebut, dimana ia mengatakan bahwa kedua negara memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama dalam urusan perairan dan teknologi".
Permintaan tersebut diumumkan dalam pertemuannya dengan sejumlah wartawan Indonesia yang berkunjung ke "Israel" sebagai tamu di kementrian luar negeri zionis.
Indonesia sendiri telah memiliki hubungan ekonomi dan pariwisata dengan pihak "Israel" meskipun tidak ada hubungan bilateral resmi diantara keduanya.
Diberitakan sebelumnya bahwa menteri perekonomian Israel, Naftali Bennet, pada tahun 2013 silam mengunjungi pulau Bali di Indonesia dalam rangka menghadiri pertemuan Organisasi Perdagangan Internasional.
Sementara itu, Indonesia juga telah memperkuat hubungan diplomasinya dengan pemerintah Palestina sejak dua minggu lalu.
Pada tanggal 13 maret, salah seorang pejabat tinggi pemerintah Indonesia tidak diperbolehkan masuk ke Ramallah, Tepi Barat oleh pihak Israel dengan alasan dirinya menolak untuk menemui para pejabat tinggi Israel di Al Quds.