aKairo, SPNA - Mesir menyambut baik kesepakatan antara gerakan Fatah Palestina dan Hamas untuk mengakhiri keretakan politik yang telah berlangsung selama satu dekade, seperti dilaporkan Middle East News Agency (MENA).
MENA mengatakan bahwa Mesir menyambut baik sikap gerakan Fatah dan Hamas mengenai upaya Mesir untuk menyatukan rakyat Palestina dan mengakhiri perpecahan saat ini.
Menurut MENA, Mesir akan melanjutkan kontak dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan semua faksi Palestina untuk melayani kepentingan Palestina.
Sebelumnya, upaya rekonsiliasi kerap kali memenuhi kegagalan, sejak militan Hamas mengusir pasukan Abbas dari Jalur Gaza pada tahun 2007, setahun setelah mengalahkan Fatah dalam pemilihan parlemen.
Pengambilalihan tersebut menyebabkan terjadinya pemerintahan saingan, di mana Hamas mengendalikan Gaza dan Abbas yang bertanggung jawab atas daerah-daerah otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Beberapa hari lalu, gerakan Hamas, yang memerintah Gaza, setuju dengan partai Fatah pimpinan Presiden Abbas untuk berdamai, membentuk pemerintah persatuan dan mempersiapkan pemilihan umum parlemen dan presiden.
Pengumuman Hamas tersebut menyusul adanya dialog selama delapan hari di Kairo antara pejabat intelijen keamanan senior Mesir dan sebuah delegasi senior Hamas, yang dipimpin oleh pemimpin gerakan tersebut, termasuk Ismail Haneya, kepala biro politik Hamas.
Pada hari Jumat (15/09/2017), delegasi Fatah bergabung dalam dialog rekonsiliasi yang disponsori oleh Mesir tersebut.
Hal ini berarti bahwa gerakan Hamas bersedia menghadiri undangan Mesir untuk segera melanjutkan dialog dengan Partai Fatah mengenai mekanisme implementasi penuh Perjanjian Rekonsiliasi Kairo yang dicapai antara kedua belah pihak pada bulan Mei 2011. (T.RA/S: Bernama)
