Lieberman: Permukiman adalah ‘tembok pertahanan’ Israel

Permukiman ilegal di wilayah Tepi Barat yang diduduki sekaligus akan berperan sebagai tembok keamanan Israel.

BY Rara Atto Edited Wed,20 Sep 2017,02:42 PM
Lieberman: Permukiman adalah ‘tembok pertahanan’ Israel

Middle East Monitor - Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Permukiman ilegal di wilayah Tepi Barat yang diduduki sekaligus akan berperan sebagai tembok keamanan Israel, demikian ungkap Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman, Ahad (17/09/2017), dalam sebuah acara perayaan Tahun Baru Yahudi di permukiman Vered Yeriho.

Dalam sambutannya, Lieberman menekankan bagaimana permukiman semakin penting karena Israel menghadapi ancaman dari rudal dan serangan cyber.

Acara yang dihadiri oleh banyak pemimpin pemukim tersebut, dimanfaatkan oleh Lieberman untuk menekankan komitmennya terhadap pembangunan di wilayah-wilayah pendudukan, dengan alasan bahwa, dibanding pejabat lainnya, ia telah berbuat lebih banyak untuk pembangunan permukiman selama 17 tahun terakhir.

Hal ini merujuk pada upayanya dalam memberikan ototritas kota yang terpisah kepada pemukim di Hebron, untuk memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan. Selain itu, ia pun berperan dalam menyetujui pembangunan yang dilaksanakan sejak Presiden AS Donald Trump mulai menjabat. Di mana ia melihat adanya pemasaran terhadap 3.500 unit hunian dan berencana membangun lebih dari 8.000 hunian.

Lieberman, yang juga tinggal di pemukiman, berjanji akan melindungi semua permukiman dengan pagar dan akses jalan yang lebih baik pada bulan November mendatang.

Hal tersebut telah ia sampaikan pada malam pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump, di mana mereka akan membahas undang-undang perdamaian antara Israel dan Otoritas Palestina (PA).

Penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki menjadi hambatan utama bagi perundingan perjanjian damai. Penghentian segera semua aktivitas permukiman adalah tuntutan inti PA.

Meskipun Trump pun menasihati Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "sedikit menunda permukiman ", namun Israel telah berkembang lebih cepat dalam program pembangunannya.

Akibat penolakan tersebut, tidak sedikit pihak yang mengamati bahwa Israel didukung oleh kelompok Zionis yang kuat dan banyak pejabat penting dalam pemerintahan Trump. Seperti diketahui, penasihat senior dan menantunya Jared Kushner, yang bertugas mempelopori proses perdamaian, adalah teman keluarga Netanyahu. Demikian pula Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, yang putrinya telah pindah dan menetap di Yerusalem pada bulan lalu, telah lama menentang sebuah negara Palestina.

Keterlibatan Israel yang terus-menerus dalam kegiatan permukiman telah dikutuk secara universal dan melanggar hukum internasional. Pada tanggal 23 Desember 2016, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan sebuah resolusi yang menyerukan kepada Israel untuk segera dan sepenuhnya menghentikan kegiatan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki.

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply