Jalur Gaza, SPNA - Pusat penelitian tahanan, Sabtu (24/09/2017) melaporkan bahwa pemerintah Israel telah meningkatkan penangkapan terhadap anak-anak dibawah 18 tahun di wilayah Tepi Barat khususnya di al-Quds dan Hebron sejak beberapa bulan terakhir.
Israel dilaporkan rata-rata setiap bulannya menangkap 120 anak. Bulan Juni lalu Israel menangkap 75 anak-anak dibawah umur, 150 di bulan Juli dan 135 di bulan agustus.
Israel juga dilaporkan melakukan berbagai pelanggaran hukum terhadap tahanan dibawah umur yang menjamin hak perlindungan anak baik fisik maupun psikologi.
Direktur Pusat Penelitian Tahanan Rafat Hamdounah melaporkan, tahanan tersebut tidak mendapatkan layanan kesehatan dan psikologis yang memadai. Mereka bahkan mengalami intimidasi dan pelecehan di dalam penjara.
‘’Israel menggunakan cara-cara kekerasan terhadap anak-anak dalam interogasi yang berlangsung selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Kepala anak-anak tersebut ditutup dengan plastik kotor, mereka juga diperintahkan untuk berdiri dalam jangka waktu yang lama, bahkan ditelanjangi dan dipukuli oleh sipir. Dalam menyiksa tahanan Israel tidak membedakan antara anak-anak dan dewasa, ’’ terangnya.
Hamdounah menambahkan bahwa pemerintah Israel melegalkan tekanan psikologis dengan melakukan pelecehan, pemeriksaan tanpa busana, melarang mereka tidur dan mengancam akan menghancurkan rumah mereka.
Lembaga tersebut juga meminta Badan HAM Internasional untuk menindaklanjuti kondisi tahanan dibawah umur serta menekan Israel agar menghentikan tindak sewenang-wenang terhadap tahanan dibawah umur.(T.RS/S:Arab48)
