Betlehem, SPNA – Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional Interpol, Senin (25/09/2017) menyetujui permohonan Palestina untuk bergabung dengan Organisasi tersebut dan akan melakukan voting dalam Konferensi Interpol di Beijing mendatang.

Meskipun mendapat tekanan dan ancaman dari AS, Interpol tetap untuk menyetujui pengajuan Palestina sebagai negara anggota Interpol

TV2 Israel memprediksi bahwa Palestina akan mendapatkan dukungan sebagian besar dari negara-negara anggota dimana hal ini akan membuat Israel khawatir jika Palestina melaporkan sejumlah pejabat tinggi Israel yang terbukti melakukan kejahatan perang.

Sejak beberapa minggu terakhir, Israel dilaporkan telah melakukan kampanye dibalik layar memaksa negara-negara internasional agar menolak permohonan Palestina untuk bergabung ke interpol. 

Sementara itu Menteri Luar Negeri Palestina, dalam keterangannya Minggu (24/09/2017) mengecam lobi Israel tersebut.

Menlu Palestina menyatakan bahwa Israel khawatir jika Palestina bergabung dengan interpol sejumlah pejabat Israel yang melakukan kejahatan kemanusiaan di Palestina akan di giring ke meja hijau.

Menlu Palestina menambahkan bahwa sikap tersebut menunjukkan bahwa Israel berupaya menggagalkan solusi dua negara.

‘’Palestina akan terus meningkatkan perannya dalam forum internasional serta menuntuut keanggotaan penuh di PBB dan bergabung dengan organisasi dan badan internasional demi mengakhiri pendudukan Israel, ‘’ tegasnya.

Disebutkan bahwa sejak 2015 lalu pemerintah Palestina telah mengajukan permohonan untuk masuk ke Interpol untuk menggiring pejabat Israel yang melanggar hukum ke Pengadilan Internasional. 

Pemerintah Palestina berharap akan menjadi anggota Interpol dalam Sidang Majelis Umum PBB ke 86 di Beijing mendatang.

21 Agustus lalu kepala Kepolisian Palestina Hazim Athallah telah bertemu dengan Sekjen Interpol Jurgen Stock di kota Lion, Perancis tanggal. Athallah menyatakan bahwa Palestina telah memenuhi syarat untuk masuk ke Interpol.

(T.RS/S:Arab48)