Mesir menyetujui pembentukan Badan Antarikasa

Dewan Menteri, Rabu (27/09/2017), menyetujui pendirian sebuah badan antarikasa yang bertujuan untuk melakukan penelitian ilmiah setelah melakukan persiapan selama bertahun-tahun, ungkap Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Abdel Ghaffar.

BY Rara Atto Edited Fri,29 Sep 2017,08:32 AM
Mesir menyetujui pembentukan Badan Antarikasa

Egyptian Streets - Kairo

Kairo, SPNA - Dewan Menteri, Rabu (27/09/2017), menyetujui pendirian sebuah badan antarikasa yang bertujuan untuk melakukan penelitian ilmiah setelah melakukan persiapan selama bertahun-tahun, ungkap Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Abdel Ghaffar.

Hal tersebut telah diajukan ke parlemen untuk kesepakatan akhir dengan harapan dapat mengantarkan Mesir menjadi salah satu negara komunitas teknologi ruang angkasa dunia.

Abdel Ghaffar menyatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa tahun 2019 akan disaksikan berdirinya pusat satelit pertama di Mesir. Ditambahkannya pula, tahun 2020 sebuah satelit, yang didesain dan rancang di Mesir, akan diluncurkan ke luar angkasa.

Peluncuran satelit baru Mesir merupakan bagian dari kesepakatan dengan Cina selama keikutsertaan Presiden Abdel Fatah al-Sisi dalam KTT BRICS ke-9 belum lama ini.

Menurut National Authority for Remote Sensing and Space Science (NARSS), satelit tersebut, yang disebut EgyptSat 2, akan diproduksi, dirakit dan diuji di Mesir.

Mesir telah meluncurkan satelit pengamatan pertama dengan Ukraina pata Oktober 2007, untuk penelitian ilmiah, namun, komunikasi dengan satelit tersebut hilang.

Namun demikian, Mesir tetap berkomunikasi untuk melakukan pengamatan luar angkasa, meluncurkan satelit pencitraan optik lainnya, EgyptSat-2, pada awal 2014, beberapa bulan setelah Presiden Sisi mengumumkan tentang program luar angkasa.

Satelit, yang bernilai 43 juta dolar AS tersebut, saat ini meyediakn kamampuan pemetaan Mesir, pemantauan lingkungan dan kemampuan lainnya.

Mesir juga telah melincurkan sejumlah satelit untuk tujuan selain penelitian ilmiah, seperti pelincuran Nilesat 101 dan Nilesat 102 pada tahun 1998 and 2000. Saat ini satelit tersebut menghadirkan 150 saluran televisi digital serta layanan radio dan multimedia di seluruh Afrika Utara, mulai dari Maroko hingga Teluk Persia.

(T.RA/S: Egyptian Streets)

leave a reply