Al-Akhbar Braille, majalah pertama Mesir untuk tunanetra

Kairo, SPNA - Sekelompok jurnalis Mesir meluncurkan majalah pertama yang diperuntukkan bagi tunanetra, yang jumlahnya mencapai tiga juta orang di negara tersebut, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

BY 4adminEdited Wed,11 Oct 2017,10:35 AM

Kairo, SPNA - Sekelompok jurnalis Mesir meluncurkan majalah pertama yang diperuntukkan bagi tunanetra, yang jumlahnya mencapai tiga juta orang di negara tersebut, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Al-Akhbar Braille, yang edisi pertamanya diterbitkan pada Maret lalu, menampilkan berbagai berita olah raga, seni, politik, ekonomi, sosial dan kisah. Tim majalah tersebut terdiri dari delapan jurnalis, yang sebagian adalah penyandang tunanetra. Sebagian dari mereka telah berpengalaman di bidang media, sementara yang lain, ini menjadi pengalaman pertama mereka.

Majalah tersebut, yang diterbitkan oleh surat kabar Akhbar El-Youm, terbit setiap bulan dan didistribusikan ke perpustakaan umum, perpustakaan universitas, sekolah dan pusat perawatan bagi tunanetra. Majalah ini dicetak antara 1,000 dan 2,000 eksempler setiap bulannya.

Sang Editor menungkapkan bahwa Al-Akhbar Braille dijual dengan harga EGP 10, meskipun biaya cetaknya mencapai EGP 60 per versi.

"Majalah ini adalah sebuah harapan bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Mereka -tunanetra- telah lama terpinggirkan dan tidak ada yang mewakili apresiasi mereka," ungkap Ahmed El-Maraghy, pemimpin redaksi Al-Akhbar Braille.

"Gangguan penglihatan membatasi para penderitanya untuk bisa membaca koran majalah. Hal inilah yang mendorong penerbitan majalah ini yang bisa memenuhi kebutuhan mereka," tambahnya.

El-Maraghy, meski tidak mengalami gangguan penglihatan, namun sangat tertarik untuk menangani kebutuhan para tunanetra. Sebekumnya, ia telah memiliki pengalaman dalam menerbitkan majalah yabg diperuntukkan bagi tunanetra.

Namun, karena mengandalkan dana pribadi, majalah tersebut hanya mampu terbit sampai 16 edisi. "Sekarang, situasinya berbeda karena majakah ini didukung oleh surat kabar nasional Al-Akhbar, satu dari tiga lembaga pers nasional di negara ini," tutur El-Maraghy.

Ia juga berharap agar bisa meluncurkan website Al-Akhbar Braille untuk melayani pembaca melalui internet.

Karim Atif, kepala komite yang mengawasi Kantor Rehabilitasi Tunanetra, mengatakan bahwa majalah tersebut mendapat permintaan yang tinggi di kalangan tunanetra yang biasanya mengunjungi kantor tersebut. "Mereka selalu menanyakan ketersediaan majalah tersebut," ungkapnya pada media lokal.

"Impian terbesar saya adalah majalah ini bisa terus berjalan dan jurnalis yang mengalami keterbatasan visual bisa menjadi pemimpin redaksi suatu hari nanti. Dia akan menjadi pemimpin redaksi tunanetra pertama di seluruh negeri," kata El-Maraghy.

(T.RA/S: Egyptian Streets)

leave a reply
Posting terakhir