Kisah remaja Palestina, 10 jam dalam penahanan Israel

Beit Umar, SPNA - Pada 11 Agustus lalu, seorang remaja Palestina berusia 15 tahun asal Beit Umar diculik oleh pasukan Israel. Ia kemudian dibebaskan 10 jam kemudian. Ia kemudian bercerita mengenai apa yang ia alami ketia ia ditahan selama 10 jam.

BY 4adminEdited Wed,11 Oct 2017,10:39 AM

Beit Umar, SPNA - Pada 11 Agustus lalu, seorang remaja Palestina berusia 15 tahun asal Beit Umar diculik oleh pasukan Israel. Ia kemudian dibebaskan 10 jam kemudian. Ia kemudian bercerita mengenai apa yang ia alami ketia ia ditahan selama 10 jam.

“Saya bersama beberapa teman sedang berada di desa yang letaknyaberseberangan dengan permukiman Karmi Zur sekitar pukul 16.30. Ketika itu, tidak ada bentrokan dengan pasukan Israel. Dua anggota prajurit tiba-tiba muncul di belakang kami. Meski menakutkan, namun saya tidak lari saat melihat mereka. Para prajurit tersebut segera menghentikan kami.

Prajurit tersebut mulai menanyai saya dalam bahasa Ibrani dan sesekali dengan bahasa Arab, namun saya tidak paham dengan apa yang mereka katakan. Mereka kemudian memegang tangan dan mengambil telepon genggam saya. Mereka kemudian menyeret saya menuju permukiman.

Ketika sampai di gerbang permukiman, prajurit mengikat tangan saya dengan tali plastik. Tali itu terikat dengan ketat dan sangat menyakitkan. Mereka juga menutup mataku. Kemudian mereka membawaku ke belakang jeep dan duduk di sana. Mereka menyuruh salah seorang temanku untuk duduk di pangkuanku.

Sekitar 30 menit kami berada di jeep tersebut. Seorang prajurit menanyaiku apakah semuanya baik-baik saja dan saya menjawabnya ‘semuanya baik-baik saja.’

Setelah 30 menit, jeep kemudian membawa kami menuju markas militer terdepan. Kami masih berada di dalam jeep ketika sampai di pangkalan tersebut. Sekitar 15 menit kemudian, jeep membawa kami ke kantor polisi di permukiman Etzion.

Di Etzion, prajurit membawa saya di sebuah tanah lapang dan mendudukkan saya di atas tanah. Seorang prajurit bertanya padaku apa yang saya lakukan di dekat permukiman tersebut dan apakah kami bermaksud membakar ban. Kukatakan kepadanya bahwa kami tidak melakukan kesalahan apapun. Kemudian ia berkata bahwa mereka menunggu interogator yang akan menanyai kami.

Sekitar dua jam saya ditempatkan di Etzion. Selama itu, saya meminta minum dan menggunakan toilet. Mereka mengizinkan saya untuk buang air kecil di halaman dengan tangan terikat dan mata tertutup.

Setelah sekitar dua jam, beberapa prajurit membawa dan mendudukan saya di dalam jeep. Jeep berjalan sekitar 30 menit dan berhenti di sebuah perbukitan di mana saya dikeluarkan dari bus dan para prajurit mendudukan saya di atas batu sekitar 30 menit.

Saya kemudian dimasukkan ke dalam kontainer yang memiliki satu tempat tidur yang terbuat dari logam. Seorang prajurit berada di sana untuk menjagaku dan teman-temanku. Sesekali seorang tentara masuk dan melontarkan kata-kata yang menyakitiku.

Saat itu, penutup mata membuatku sakit. Saya meminta mereka untuk melepaskannya dan agar mereka memperbolehkan saya ke toilet, namun mereka menolak. Saya meminta air dan mereka memberiku sedikit. Kemudian prajurit tersebut tertidur dan saya bisa tidur.

Kemudian, seorang prajurit mengancam akan mengunci saya di penjara jika saya tidak mengatakan apa yang saya lakukan di dekat permukiman. Saya katakan bahwa saya tidak melakukan apa-apa.

Saya kemudian kembali dibawa ke sebuah jeep yang akan menuju pintu masuk desa. Para prajurit melepaskan pengikat tangan dan penutup mata, kemudian melepaskan saya. Ini terjadi sekitar jam tiga pagi.

Israel telah menangkap lebih dari 300 anak-anak sejak awal tahun 2017. Sekitar 75% dari mereka mengalami kekerasan fisik selama penahanan mereka.

(T.RA/S: Palestine Chronicle)

leave a reply
Posting terakhir