Walikota wanita termuda Palestina: Wanita Palestina adalah simbol kepahlawanan

Pada usia 26 tahun, Yousra Badwan menjadi walikota wanita termuda Palestina, setelah terpilih di kota Azzun, Tepi Barat, awal tahun ini.

BY Rara Atto Edited Sat,14 Oct 2017,12:03 PM
Walikota wanita termuda Palestina: Wanita Palestina adalah simbol kepahlawanan

Middle East Monitor - Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Pada usia 26 tahun, Yousra Badwan menjadi walikota wanita termuda Palestina, setelah terpilih di kota Azzun, Tepi Barat, awal tahun ini.

Setelah lulus dari Teknik Elektro, Universitas Teknik Palestina, karir politik bukanlah pilihan yang tepat bagi penduduk tepi Barat Tersebut. Namun, atas apa yang dia saksikan, ia pun bertekad untuk melakukan perubahan.

“Saya ingin berpartisipasi secara efektif di masyarakat dan membuktikan bahwa seorang perempuan muda Plaestina bisa sejajar dengan pria dalam memangku tanggung jawab dan membuat keputusan,” ungkapnya saat menjelaskan alasannya mengejar karir politik tersebut.

Pada tahun 2016, dengan bergabung pada salah satu blok politik, Yousra memenuhi ambisinya dan mencalonkan diri dalam pemilihan lokal. Namun, setelah pemilihan tersebut ditunda oleh Otoritas Palestina (PA), ia kembali sebagai kandidat independen dan mendapatkan suara mayoritas untuk posisi sebagai walikota. Pada bulan Mei tahun ini, Yousra meninggalkan pekerjaannya sebagai insinyiur di Ramallah dan menjadi politisi seutuhnya.

Meski hanya segelintir yang terjun di bidang politik, namun Yousra tidak menganggap bahwa prestasinya ini unik di kalangan perempuan Palestina. “Perempuan Palestina adalah simbol kepahlawanan, pengorbanan, ketekunan dan kreativitas. Mereka adalah ibu para tahanan dan syuhada. Mereke terus berjuang dalam berbagai aspek kehidupan dan membuktikan bahwa mereka bisa sukses di berbagai posisi. Mereka cerdas dan mampu berubah.”

Yousra akan menghadapi banyak tantangan dalam 12,000 jiwa yang ia pimpin. Yang paling signifikan adalah serangan harian kehidupan warganya sebagai dampak dari pendudukan Israel.

“Kota Azzun sangat menderita akibat kebijakan pendudukan, termasuk penutupan yang dilakukan secara berulang, penangkapan, penggrebekan yang terjadi hampir setiap hari dan pengepungan akibat dibangunnya Tembok Pemisah. Selain itu, pengangguran yang mencapai 34% dan sejumlah individu yang dilarang bekerja karena alsan keamanan. Azzun dianggap sebagai kotamadya dengan rasio tahanan tertinggi dibandingkan dengan populasinya,” ungkapnya.

Bagi Yousra, posisinya adalah simbol harapan kaum muda Palestina. “Saya ingin mendorong para pemuda, baik pria maupun wanita, untuk pengalaman serupa, karena pemuda perupakan bagian terbesar dari masyarakat Palestina yang memiliki kemampuan dan energi kreatif.”

(T.RA/S: Middle East Monitor)

leave a reply
Posting terakhir