Tel Aviv, SPNA - Lebih dari separuh mahasiswa Yahudi Israel mempertimbangkan untuk meninggalkan Israel guna menemukan kehidupan yang lebih baik di luar negeri, menurut sebuah jajak pendapat yang diterbitkan media Israel Maariv, Ahad (15/10/2017).
Sekitar 34% dari mahasiswa Yahudi yang disurvei, memilih pindah ke Eropa jika mereka memiliki kesempatan kerja. Sementara 24% menekankan bahwa mereka akan meninggalkan Israel, bahkan, meskipun mereka belum memiliki pekerjaan.
Jajak pendapat yang dilaksanakan oleh Jawwal tersebut, menunjukkan bahwa 20% mahasiswa yang berusia antara 20-24 tahun percaya bahwa meninggalkan Israel merupakan langkah yang positif. Sementara mahasiswa berusia antara 25-29 tahun yang sepakat dengan pendapat tersebut sebanyak 24%, dan 31% mahasiswa atas 30 tahun.
Sebanyak 66%, menurut jajak pendapat tersebut, mahasiswa Yahudi perempuan yang mempertimbangkan untuk meninggalkan Israel dan 57% mahasiswa pria.
Di Yerusalem, mahasiswa yang mempertimbangkan untuk meninggalkan Israel jauh lebih kecil, yaitu 40% dan 66% mahasiswa di Tel Aviv.
Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa mahasiswa yang mempertimbangkan untuk meninggalkan Israel sebesar 68% di kalangan mahasiswa sekuler dan 48% mahasiswa religius.
Mahasiswa yang masih lajang juga lebih cenderung memeiliki keinginan untuk meninggalkan Israel dibanding mereka yang sudah berkeluarga.
(T.RA/S: Middle East Monitor)