Insinyur Palestina buat aplikasi pendeteksi kanker payudara

Bethlehem, SPNA - Dokter dan insinyur Palestina mengklaim telah mengembangkan sebuah aplikasi yang memungkinkan wanita untuk mendeteksi tanda-tanda.....

BY 4adminEdited Thu,26 Oct 2017,12:14 PM

Bethlehem, SPNA - Dokter dan insinyur Palestina mengklaim telah mengembangkan sebuah aplikasi yang memungkinkan wanita untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker payudara dengan hanya memotret sebuah gambar di telepon mereka.

Universitas Al-Quds mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Dr. Zaidoun Salah dan insinyur Yazid Al Badarin menemukan aplikasi tersebut, yang masih dalam tahap pengembangan.

Pihak universitas memuji aplikasi itu sebagai "penemuan revolusioner yang akan bermanfaat bagi perempuan di seluruh dunia."

"Tidak seperti mammogram yang hanya bisa dilakukan setiap dua tahun sekali, App yang dipatenkan ini memungkinkan wanita melakukannya tanpa efek samping yang berbahaya. Salah mengatakan bahwa App tersebut dan mammogram akan saling melengkapi satu sama lain," kata pernyataan tersebut, seperti dikutip Ma’an News, Kamis (26/10/2017).

"Kami telah melakukan eksperimen pada tikus dan hasilnya menunjukkan keberhasilan yang luar biasa. Hal ini mendorong percobaan pada wanita di pusat medis Bethlehem," kata Salah. Ia menambahkan bahwa aplikasi tersebut akan memungkinkan untuk digunakan berdasarkan hasil eksperimen ini.

Dengan mengambil foto dari telepon seluler mereka, wanita dapat menggunakan aplikasi ini untuk segera menganalisis tubuhnya dan mengungkapkan gejala awal. Setelah itu, dia bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis, yang akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah tumor itu jinak atau tidak.

Universitas Al-Quds terus melakukan “perang” melawan kanker payudara, karena banyak kematian di Palestina yang diawali oleh penyakit ini.

Tahun ini saja, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa untuk setiap 100.000 orang yang tinggal di Tepi Barat, 83,8 persen kasus adalah pasien kanker - 52,5 persen wanita dan 47,5 persen laki-laki.

"Penemuan brilian belumnya sistematis, namun muncul sebagai bagian dari upaya tanpa henti untuk berkontribusi pada perawatan masalah kesehatan, baik skala nasional maupun internasional," kata presiden universitas tersebut.

(T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir