Demonstrasi peringati 100 tahun Deklarasi Balfour, pasukan Israel-demonstran bentrok

Bentrokan pecah antara warga Palestina dan pasukan Israel di kota Bethlehem, Rabu (01/11/2017), setelah sebuah demonstrasi memperingati 100 tahun Deklarasi Balfour

BY 4adminEdited Thu,02 Nov 2017,10:54 AM
Demonstrasi peringati 100 tahun Deklarasi Balfour, pasukan Israel-demonstran bentrok

Ma'an News - Bethlehem

Bethlehem, SPNA - Bentrokan pecah antara warga Palestina dan pasukan Israel di kota Bethlehem, Rabu (01/11/2017), setelah sebuah demonstrasi memperingati 100 tahun Deklarasi Balfour sebuah deklarasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1917 yang mendukung pembentukan sebuah negara Yahudi di Palestina dan membuka jalan bagi pendirian Israel.

Para demonstran Palestina bergerak dari ujung selatan sampai utara, hingga sampai di tembok pemisah Israel. Pengunjuk rasa membuat patung Arthur Balfour, penulis deklarasi, memukul dan melemparkan sepatu ke arah patung sembari membakar salinan deklarasi tersebut.

Anggota berbagai faksi politik Palestina menyerukan demonstrasi tersebut guna memprotes peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour. Selain itu, demonstrasi tersebut juga sebagai pentuk protes atas komentar yang belum lama ini diucapkan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May yang merayakan seratus tahun deklarasi tersebut.

Pasukan Israel berusaha menekan deminstrasi tersebut dengan menggunakan amunisi langsung, peluru karet dan gas air mata. Satu orang dinyatakan terluka akibat tembakan peluru karet, sementara beberapa orang lainnya mengalami gangguan pernapasan akibat gas air mata.

Orang-orang Palestina melihat bahwa deklarasi tersebut sebagai jalan bagi terciptanya negara Israel dengan mengorbankan penduduk asli tanah tersebut, yaitu warga Palestina.

Deklarasi tersebut dibuat sebelum Inggris merebut kendali Palestina dari Kekaisaran Ottoman. Hal ini tidak terpublikasi sampai beberapa tahun setelah Perang Dunia I, pada tahun 1920.

Pada saat itu, secara resmi Inggis memperoleh mandat dari Liga Bangsa-Bangsa atas tanah Palestina. Inggis kemudian berjuang dengan kewajiban kontradiktifnya untuk "memberi penghargaan" kepada negara-negara Arab yang bersekutu dan mendukungnya selama perang, sementara di sisi lain, ia juga memenuhi janjinya untuk menciptakan sebuah negara Yahudi.

Setelah Perang Dunia II, pasukan Inggris mengundurkan diri dari Palestina, menyerahkannya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru terbentuk kala itu.

Keputusan tersebut menyebabkan pecahnya perang pada tahun 1935 antara negara-negara Arab, termasuk orang-orang Palestina, dan imigran Yahudi, yang akhirnya menghasilkan negara Israel dan pengusiran lebih dari 700.000 orang Palestina dari tanah mereka sendiri. Peristiwa pengusiran inilah yang kemudian dikenal orang-orang Palestina sebagai sebagai hari Nakba.

(T.RA/S: Ma’an News)

leave a reply
Posting terakhir