Gaza, SPNA - Israel mengkhawatirkan adanya eskalasi baru dengan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza pasca terjadinya ketegangan di sepanjang perbatasan, situs berita Israel Walla melaporkan, Selasa (07/11/2017).
Sementara itu, menurut Quds Press, sumber militer Israel mengatakan bahwa Israel masih takut akan adanya eskalasi baru seminggu setelah mengeboman sebuah terowongan gerakan perlawanan Palestina di perbatasan dan menyebabkan kematian 12 pejuang Jihad Islam dan Hamas.
Situs Israel mengatakan bahwa "Israel tidak tahu berapa banyak terowongan yang digali oleh Hamas setelah ditemukannya terowongan Jihad Islam, dan berapa banyak dari terowongan ini telah melewati perbatasan."
Dikatakan pula bahwa militer Israel takut "jika Jihad Islam memutuskan untuk merespons, maka hal ini akan mengejutkan tentara Israel yang berusaha bersiap menghadapi kejutan di perbatasan."
Menurut situs Israel, tentara melakukan patroli intensif di sepanjang perbatasan dan memasang penghalang untuk mencegah pendatang yang "tidak penting" di sepanjang perbatasan.
Walla memperingatkan: "Meskipun suasana di sepanjang perbatasan Gaza relatif tenang, namun kondisi di Timur Tengah mudah berubah... Perubahan politik Lebanon adalah bukti mengenai hal ini."
Seperti ramai diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengembalikan mayat lima warga Palestina yang ditemukan oleh tentara Israel setelah terjadinya serangan di terowongan perbatasan Gaza pekan lalu.
(T.RA/S: Middle East Monitor)
