Meski ditentang beberapa pihak, Yordania tetap ekspor zaitun ke Israel

Beberapa warga Yordania ingin negara mereka berhenti mengekspor buah zaitun ke Israel, dengan alasan politik dan ekonomi. Yordania secara resmi menentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina, dan banyak warganya berasal dari Palestina.

BY 4adminEdited Mon,13 Nov 2017,10:47 AM
Meski ditentang beberapa pihak, Yordania tetap ekspor zaitun ke Israel

Al-Monitor - Amman

Amman, SPNA - Beberapa warga Yordania ingin negara mereka berhenti mengekspor buah zaitun ke Israel, dengan alasan politik dan ekonomi. Yordania secara resmi menentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina, dan banyak warganya berasal dari Palestina. Mereka yang memprotes ekspor zaitun mengatakan bahwa praktik tersebut adalah bentuk normalisasi dan memberikan manfaat untuk Israel, karena mereka akan menjual kembali produk tersebut dengan menggunakan merek Israel.

Manaf Majali, seorang dokter gigi Yordania dan anggota Komite Anti-Normalisasi Yordania, mengatakan kepada Al-Monitor bahwa mengekspor buah zaitun ke Israel bertentangan dengan kepentingan nasional Yordania.

"Ini adalah kejahatan terhadap Yordania dan Palestina, dan sebaliknya, ini adalah hadiah bagi Israel," kata Majali. Selain aspek politik, mengekspor buah zaitun mentah merugikan ekonomi lokal, karena orang-orang Yordania yang seharusnya dipekerjakan dan memproses buahnya.

Rand Haddadin, juru bicara Kementerian Pertanian Yordania, menolak klaim komite tersebut, dengan mengatakan bahwa Yordania hanya mengekspor hasil panennya ke Israel dalam jumlah kecil.

"Tahun lalu, kami menghasilkan 180.000 ton buah zaitun dan tahun ini, kami memperkirakan mencapai 252.000 ton," katanya kepada Al-Monitor. "Jumlah yang diekspor ke Israel tahun lalu kurang dari 3.000 ton dan tahun ini jumlahnya akan hampir sama."

Pada bulan September lalu, Hneifat memperkirakan bahwa dari produksi zaitun tahun ini, 201.000 ton akan ditekan untuk membuat 36.000 ton minyak. Sekitar 50.000 ton akan acar, katanya.

Panen zaitun Yordania berlangsung dari bulan Oktober sampai November dan sebagian besar produksinya dikonsumsi secara lokal. Satu wadah minyak zaitun berisi 16 kilo  (35,2 pon) diperkirakan akan dijual seharga 80 dinar Yordania ($ 112) musim ini. Pembeli mengatakan kepada Al-Monitor bahwa satu kilo (2,2 pon) buah zaitun dijual seharga 10 dinar ($ 14) di pasar petani.

Abdel Rahman Ghaith, anggota dewan Asosiasi Eksportir dan Produsen Yordania untuk Buah dan Sayuran, mengatakan kepada Al-Monitor bahwa ekspor memang mempengaruhi ekonomi lokal. "Sementara ekspor zaitun ke Israel sekitar 3% sampai 5% dari total produksi, kami percaya bahwa hal tersebut memiliki dampak negatif pada harga," katanya. Ia menambahkan bahwa sebagian besar buah zaitun yang diekspor ke Israel digunakan untuk makanan. Dia menegaskan bahwa jika lebih sedikit buah zaitun tersedia di Yordania, harganya akan naik di sana.

Pemerintah, bagaimanapun, mengatakan bahwa Yordania menghasilkan banyak buah zaitun untuk memenuhi permintaan lokal dan ekspor ke Israel.

"Mereka datang ke petani Yordania jauh sebelum panen dan menawarkan untuk membayar di awal. Petani yang membutuhkan uang tunai sangat tergiur dengan tawaran tersebut.”

Haddadin mengatakan kepada Al-Monitor bahwa kementerian tersebut tidak akan menghalangi penjualan zaitun ke Israel, dengan mengatakan, "Secara umum, kami tidak memberikan batasan pada ekspor produk pertanian. Kami melakukan hal tersebut karena ini baik untuk petani dan ekonomi nasional. Kami tidak akan membuat pengecualian penjualan buah zaitun ke Israel. "

Jordan memiliki sekitar 20 juta pohon zaitun. Menurut Pusat Penelitian dan Penyuluhan Pertanian Yordania, 36% lahan pertanian Yordania digunakan untuk mengolah pohon zaitun. Hneifat mengatakan bahwa zaitun menghasilkan sumber pendapatan Yordania sebesar 20%. Sekitar 80.000 keluarga Yordania mendapatkan keuntungan dari panen zaitun setiap tahun dan produk zaitun menghasilkan total pendapatan tahunan sekitar $ 145 juta.

Harian Israel Hamodia melaporkan pada 27 Oktober lalu bahwa Israel telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah minyak zaitun yang diimpornya tanpa pajak dan biaya lainnya sebanyak 2.000 ton selama tiga tahun, sehingga total impor zaitun bebas bea sampai sekitar 35% dari total Israel konsumsi minyak zaitun setiap tahunnya, yang diperkirakan sekitar 20.000 ton. Menteri Perekonomian dan Industri Israel Eli Cohen memuji keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan akan mengurangi harga yang harus dibayar konsumen untuk minyak zaitun.

(T.RA/S: Al-Monitor)

leave a reply
Posting terakhir

Serikat Petani Yordania Tolak Ekspor Zaitun ke Israel

Ketua Umum Seriat Petani Yordania mengatakan bahwa Israel mengepres buah zaitun Yordania dan mengekspornya ke negara-negara Uni Eropa, mengklaimnya sebagai produksi Yerusalem, lalu dijual serta dipasarkan dengan harga yang sangat tinggi dengan alasan agama.