Gaza, SPNA - Senin (20/11/2017) adalah hari ketiga pembukaan persimpangan Rafah oleh pihak berwenang Mesir, yang dimulai sejak hari Sabtu lalu. Pembukaan persimpangan Rafah kali ini diperuntukkan bagi mereka mengalami kasus kemanusiaan, mahasiswa, dan hak tinggal di Mesir.
Ratusan orang Palestina melewati persimpangan selama dua hari terakhir, sementara ribuan lainnya menunggu kesempatan untuk melakukan perjalanan melalui persimpangan tersebut, yang telah ditutup lebih dari 100 hari sebelum dibuka pada akhir pekan lalu.
Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, penyeberangan tersebut kembali dibuka selama tiga hari di bawah kendali Otoritas Palestina (PA).
Delegasi beberapa faksi Palestina dijadwalkan untuk menyeberangi Rafah pada hari Senin dalam perjalanan mereka ke Kairo guna melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.
Perbatasan Mesir tetap menjadi jalur utama bagi warga Gaza yang akan ke luar negeri. Pihak berwenang Mesir secara perlahan menutup akses mereka melalui perbatasan sejak Morsi digulingkan oleh tentara Mesir.
Akibat keterbatasan untuk melalui persimbangan tersebut, tidak sedikit warga Gaza biasanya dilarang meninggalkan atau memasuki daerah terkepung tersebut. Pembukaan yang terjadi secara berkala oleh pihak berwenang Mesir, sangat mempengaruhi kehidupan orang-orang Palestina di kedua sisi persimpangan.
(T.RA/S: Ma’an News