Atasi pengangguran, DPU Daarut Tauhid fasilitasi program Balai Kreatif Pemberdayaan Muslimah Palestina di Gaza

Dalam rangka membantu mengatasi pengangguran di Gaza, Daarut Tauhiid bekerjasama dengan Yayasan Daar As-Sabil melaksanakan program pemberdayaan muslimah dan para janda melalui keterampilan menjahit dan bordir untuk pemudi Gaza.

BY 4adminEdited Mon,04 Dec 2017,03:03 PM
Atasi pengangguran, DPU Daarut Tauhid fasilitasi program Balai Kreatif Pemberdayaan Muslimah Palestina di Gaza

SPNA - Gaza

Gaza, SPNA - Jalur Gaza terletak di lahan seluas 365 KM persegi di selatan Palestina. Situasi paska 3 operasi militer yang dilancarkan Israel pada tahun 2008 lalu 2012, dan terakhir tahun 2014 sangat memprihatinkan ditambah blokade terhadap Gaza sejak 11 tahun lalu.

Gaza yang dihuni 2 juta penduduk memiliki tingkat kemiskinan tinggi, yaitu mencapai 65% dan pada saat yang sama Gaza juga mengalami pencemaran air dan udara.

Lapangan kerja yang terbatas serta tingkat pengangguran diatas 60% membuat pencarian kerja di Gaza sangat sulit. Melihat situasi ini sejumlah lembaga dan badan amal di Gaza mengusung program pengembangan sumber daya manusia bagi pemuda Gaza.

Ada beberapa yayasan dan lembaga bantuan internasional yang aktif di Gaza, dan Indonesia adalah salah satu yang terdepan dalam memberi kontribusi di kota kelahiran Imam Syafii tersebut.

Adalah Yayasan Daarut Tauhiid, salah satu lembaga Indonesia yang aktif memberi kontribusi dan sumbangsih di Gaza.

Daarut Tauhiid Jalur Gaza telah membangun sebuah Masjid di Deir al-Balah, Gaza Pusat serta membuka sekolah menghafal Al-Quran (Tahfiz).

Markaz Tahfiz  tersebut terdiri dari 6 halaqoh.  Lebih dari 140 siswa  Gaza belajar dan menghafal Al-Quran disini. Selain memberikan bantuan finansial dan logistik di sekolah tersbeut, Daarut Tauhiid juga memberi beasiswa bagi para siswa. Di bidang kesehatan, Daarut Tauhiid juga membantu suplai obat-obatan.

Darut Tauhiid termasuk yayasan yang paling besar dalam penyembelihan hewan  Qurban 170 ekor Unta Idul Adha dan kegiatan di bulan Ramadan.

Dalam rangka membantu mengatasi pengangguran di Gaza, Daarut Tauhiid bekerjasama dengan Yayasan Daar As-Sabil melaksanakan program pemberdayaan muslimah dan para janda melalui keterampilan menjahit dan bordir untuk pemudi Gaza.

Direktur Daar As-Sabil,  Amani Abu Kalub,  mengatakan bahwa program ini menargetkan 120 wanita  yang belum mendapatkan peluang kerja di  lingkungan Shujaiyah. Para peserta nantinya diharapkan dapat mencari peluang kerja atau bahkan membuka lapangan kerja. 

Dia menambahkan, hingga saat ini program tersebut telah menjalankan 4 sampai 5 kursus, di mana kursus bordir memerlukan waktu 3 bulan sementara menjahit 4 bulan.

Program tersebut telah berjalan sejak awal September 2017 dan akan berlangsung selama satu tahun penuh.

Sejumlah muslimah dan janda di Gaza berusia 18 hingga 40 tahun belajar menjahit  di pusat Kreatif DPU Daarut Tauhiid Gaza letaknya dikota Shijaiyyah yang dibagi menjadi dua, satu untuk kelas bordir dan yang lainnya untuk menjahit, mereka dibimbing oleh 4 trainers muslimah asal Gaza.

“Meski jumlah dana kami sederhana, tapi dengan kemampuan sederhana ini kami dapat membantu mengatasi pengangguran di Gaza, diharapkan ini menjadi pilot project yang berkesinambungan, ‘’ terang Abu Kalub

Fatimah, janda asal Gaza berkisah: Setelah suamiku wafat menjadi korban peperangan di Gaza, saya sebagai istri memiliki 6 orang anak tentu kebingungan karena saya harus menafkahi anak-anak saya, setiap bulan saya harus mendatangi lembaga social untuk menerima bantuan makanan dll, dengan program yang digelar oleh Yayasan DPU Daarut Tauhiid ini tentu menambah semangat hidup untuk berkarya, hidup mandiri dan saya yakin insha Allah saya tidak akan tergantung lagi dengan bantuan, karena ilmu yang saya miliki cukup untuk berkarya dan mencari nafkah, terima kasih DPU Daarut Tauhiid.

1 Desember 2017, Balai Kreatif telah melakukan acara kelulusan bagi Muslimah dan Janda di Gaza, dimana dalam 4 bulan mereka telah berhasil menguasai bidang tenunan dan menjahit, hasil karya mereka pun terlihat indah memiliki nilai jual.

Setelah lulus nanti, muslimah dan para janda akan membuka usaha dirumah mereka masing-masing dimana hasilnya akan mereka jual kepasar, galeri hingga akan dipasok ke Indonesia untuk dijual, hasil penjualan akan dikelelola langsung oleh Yayasan DPU Daarut Tauhiid dan manfaat penjualan akan kembali lagi ke muslimah dan janda di Gaza, hal ini kita lakukan karena kondisi Gaza kini sedang mengalami kelumpuhan ekonomi, diharapkan dengan program pemberdayaan ini kita terlibat dalam mengurangi pengangguran, meengurangi ketergantungan dan meningkatkan taraf hidup muslimah dan para janda di Gaza Palestina.

Indonesia dan Palestina adalah dua Negara bersaudara yang disatukan dengan Islam dan Alquran.  Dukungan Indonesia di Jalur Gaza membuktikan posisi Indonesia sebagai  pendukung penting bagi warga Palestina di segala bidang. Dengan dukungan ini, perempuan-perempuan Palestina memiliki kesempatan untuk mencari atau menciptakan lapangan kerja.

leave a reply
Posting terakhir