Gelombang protes di Eropa menolak deklarasi Donald Trump

Yerusalem, SPNA - Pada hari Rabu, (06/12/2017) Presiden AS Donald  Trump mendeklarasikan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel serta akan merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem ....

BY 4adminEdited Sun,10 Dec 2017,09:05 AM

Yerusalem, SPNA - Pada hari Rabu, (06/12/2017) Presiden AS Donald  Trump mendeklarasikan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel serta akan merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem Timur yang diduduki, dimana keputusan tersebut memicu gelombang protes di seluruh dunia.

Di Palestina hingga saat ini 3 warga gugur dan ratusan lainnya luka-luka dalam aksi protes menolak deklarasi Trump tersebut.  Tak hanya di Palestina, gelombang demonstrasi juga meletus di sejumlah kota di Eropa.

Di ibukota Swedia di Stockholm, Komite Al-Quds Swedia, yang mencakup Persatun Demokrasi Turki Eropa, menyelenggarakan demonstrasi dari taman Humlegarden menuju Kedutaan Besar AS.

Sekitar 2.000 orang dari komunitas Arab dan Islam ambil bagian dalam demonstrasi tersebut seperti dilaporkan surat kabar Anadolu Agency (AA).

Para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan slogan-slogan dukungan untuk Yerusalem serta menolak keputusan Amerika Serikat, seperti: ‘’Yerusalem adalah ibu kota Palestina’’ dan “Kebebasan untuk Palestina’’.

Para demonstran juga  melambaikan bendera Palestina, Turki dan Swedia serta gambar Masjid Al Aqsa dan kubah batu.

Dalam orasinya, sekretaris Persatuan Demokrasi Turki Eropa, di Stockholm, Sibel Mart, menyatakan penolakan keras terhadap keputusan AS yang menyatakan Al-Quds ibukota Israel.

Dror Feiler, musisi Israel-Yahudi yang tinggal di Swedia  juga ikut serta dalam demonstrasi tersebut untuk mengecam keputusan Donald Trump.

"Yerusalem adalah kota suci bagi Muslim, Yahudi dan Kristen, masyarakat ketiga agama tersebut harus hidup dalam damai, namun perdamaian tersebut terancam oleh keputusan Trump yang sepihak,’’ tegas Fei       ler.

Di Den Haag, Belanda, organisasi masyarakat sipil Palestina melakukan demonstrasi di depan Pengadilan Internasional, di mana hampir 100 orang turut berpartisipasi.

Mereka membawa spanduk seperti ‘’Tarik tangan Anda keluar dari Yerusalem’’ dan ‘’Yerusalem ibu kota Palestina’’ serta meneriakkan yel-yel seperti ‘’Palestina Bebas,’’ ‘’Yerusalem merdeka.’’

Sementara itu di Jenewa, Swiss ,sebanyak 500 orang melakukan aksi yang sama menolak keputusan AS yang diselenggarakan organisasi masyarakat sipil.

Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘’Israel adalah zionis’’, ‘’Yerusalem ibukota Palestina’’ serta  ‘’ Trump teroris’’.

Gelombang protes juga meletus di sejumlah kota di Perancis. Sebanyak 400 orang berkumpul di lapangan  de la République, Paris memprotes deklarasi Trump bahwa Yerusalem ibukota Israel.

Sementara itu di Lion sebanyak 300 warga Perancis turun ke jalan dan membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan, ‘Palestina akan menang, Palestina akan terus hidup.’’

Jerome Feinel, Presiden Organisasi Palestine 69 di Perancis mengatakan bahwa Donald Trump telah menyirami api dengan minyak. Ia juga menuntut negara-negara Eropa untk menolak keputusan Trump tersebut.   (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir