Wapres AS membatalkan kunjungan ke Timur Tengah

Washington, SPNA - Wakil presiden AS Mike Pence menyatakan, Senin (18/12/2017) menunda kunjungan ke Timur Tengah sampai pertengahan Januari

BY 4adminEdited Tue,19 Dec 2017,09:13 AM

Washington, SPNA - Wakil presiden AS Mike Pence menyatakan, Senin (18/12/2017) menunda kunjungan ke Timur Tengah sampai pertengahan Januari

Hal ini diterangkan Biro Informasi Wakil Presiden Amerika Serikat, yang dilansir Anadolu Agency.

Keterangan tersebut mengatakan bahwa alasan penundaan kunjungan terkait proses undang-undang perpajakan yang baru di Kongres AS. 

Kongres AS saat ini sedang memperdebatkan rancangan undang-undang perpajakan yang mungkin membutuhkan suara Pence di Kongres.

Sebelumnya Pence dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Timur Tengah, termasuk Mesir dan Israel, hari ini, Selasa  19 Desember 2017, sebelum memutuskan untuk menundanya.

Kunjungan tersebut terjadi di tengah situasi panas di Timur Tengah  pasca deklarasi Presiden Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump, Rabu (06/12/2017) menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Yerusalem adalah ibukota bagi Israel serta akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut.

Selain itu Keputusan Trump juga mendapatkan respon negatif dari organisasi Yahudi ‘’Neturei Karta’’ yang menyatakan bahwa zionis bukan bagian dari Yahudi.

Berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) nomor 478 pada tanggal 20 Agustus 1980 , deklarasi Israel bahwa Al-Quds ibukota Yahudi adalah ilegal. Resolusi tersebut disahkan dengan persetujuan 14 negara DK PBB.

Tahun 2016 lalu UNESCO juga menetapkan  bahwa Yerusalem adalah hak warga Palestina dan Israel tidak memiliki hubungan  apapun dengan kota suci tersebut. 

Selain itu tokoh agama Mesir, termasuk Grand Syaikh Al-Azhar Syaikh Ahmad Tayyib dan Pemimpin gereja Ortodoks Mesir menolak bertemu dengan wapres AS tersebut.

Syaikh Ahmad Tayyip dalam pernyataannya mengatakan bahwa Al-Azhar menolak bertemu dengan para pemalsu sejarah (AS) serta menuntut Donald Trump membatalkan keputusan sepihak tersebut. (T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir