Ramallah, SPNA - Lembaga Urusan Narapidana Palestina, Kamis (21/12/2017) melaporkan bahwa jumlah tahanan di penjara Israel meningkat secara signifikan, pasca konfrontasi berlangsung dengan pasukan pendudukan setelah keputusan presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait ibukota Israel.
Lembaga tersebut juga meyatakan bahwa penangkapan warga terkonsentrasi di sejumlah kota besar, seperti Yerusalem, Hebron dan Betlehem. Mereka menangkap anak-anak, orang tua, wanita dan para ibu. Israel juga secara khusus menangkap sejumlah para pemuda di bawah usia 18 tahun.
Menurut pengacara lembaga Luai Okka melaporkan bahwa puluhan tahanan baru di lapas Offer menjadi sasaran brutal pasukan Israel selama penangkapan dan interogasi.
Salah satu tahanan yang merupakan korban kekerasan Israel adalah Ahmed Samerat (17 tahun),berasal dari wilayah Yatta di Hebron. Dia diserang oleh 12 tentara Israel. Sekujur tubuhnya dipukuli dengan popor senjata dan ditendang di bagian belakang kepala.
Tidak hanya itu dia juga ditinggalkan di ruang terbuka dalam kondisi tak berbusana di tengah cuaca dinigin selama 5 jam sebelum kembali dipindahkan ke ruang interogasi. (T.RS/S:Maannews)