Hamas: AS menawarkan Abu Dis sebagai ibukota Palestina terbaru dan menyerahkan Al-Quds untuk Israel

Jalur Gaza, SPNA - Kepala Biro Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, Selasa (26/12/2017) mengatakan bahwa Amerika Serikat menawarkan Abu Dis , yang terletak di pinggiran Al-Quds, sebagai ibukota Palestina dan menyerahkan Al-Quds Timur kepada Israel, seperti dilansir BBC.

BY 4adminEdited Wed,27 Dec 2017,10:01 AM

Jalur Gaza, SPNA - Kepala Biro Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, Selasa (26/12/2017) mengatakan bahwa Amerika Serikat menawarkan Abu Dis , yang terletak di pinggiran Al-Quds, sebagai ibukota Palestina dan menyerahkan Al-Quds Timur kepada Israel, seperti dilansir BBC.

Haniyeh menambahkan bahwa usulan tersebut mencakup pembagian Tepi Barat ke dalam tiga wilayah, pembentukan entitas politik di Gaza, serta pembangunan jembatan penghubung antara Abu Dis dan Al-Quds, yang dapat dilalui umat Islam ketika hendak menuju di Masjid Al-Aqsa.

Haniyeh dalam pertemuan dengan pejabat Gaza,  menggambarkan tawaran AS itu sebagai ‘’tawaran kotor’’. Tawaran itu juga akan mengakhiri perjuangan nasional Palestina.

Sementara itu, pemimpin Hamas,  Yahya Sinwar mengatakan bahwa ribuan pejuang Hamas tidak ragu mengorbankan jiwa dan raga melawan pendudukan Israel yang mencaplok kota suci Al-Quds. Sinwar juga menyatakan Hamas selalu siap memulai perang.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump, Rabu (06/12/2017) menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds adalah ibukota bagi Israel serta akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut.

Keputusan Trump menimbulkan gelombang demonstrasi di seluruh dunia serta mendapatkan respon negatif dari organisasi Yahudi ‘’Neturei Karta’’ yang menyatakan bahwa zionis bukan bagian dari Yahudi.

Selama tiga minggu berturut-turut demonstrasi di sejumlah wilayah Palestina terus berlanjut untuk menentang  deklarasi Presiden AS Donald Trump terhadap Al-Quds Timur serta rencana merelokasi kedubes AS ke kota suci tersebut.

Kamis lalu, (21/12/2017) Majelis Umum PBB dengan dukungan 128 negara telah menyetujui rancangan resolusi yang diajukan oleh Turki dan Yaman menetapkan bahwa status Al-Quds/Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah AS Senin lalu memveto rancangan resolusi yang diajukan Mesir ke Dewan Keamanan, yang memperingatkan konsekuensi serius dari keputusan AS dan menuntut penghapusannya. (T.RS/S:BBC)

leave a reply
Posting terakhir

Malaysia menawarkan beasiswa untuk mahasiswa Palestina

Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menawarkan beasiswa melalui Organisasi Budaya Palestina Malaysia (PCOM) bagi siswa Palestina yang akan melanjutkan studi hingga jenjang sarjana, master, dan PhD di 12 universitas Malaysia.