Ramallah, SPNA - Lembaga peduli tahanan Palestina di penjara Israel melaporkan bahwa jumlah warga Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza yang ditahan Israel pada tahun 2017 mencapai 6.227 orang.
Hal ini seperti disampaikan laporan bersama oleh Lembaga Urusan Narapidana (berafiliasi ke PLO), Klub Tahanan Palestina, dan Asosiasi Al-Dameer untuk Kesejahteraan tahanan dan Hak Asasi Manusia serta Lembaga Hak Asasi Manusia Al-Mizan.
1467 diantara tahanan tersebut adalah remaja dibawah umur, 156 wanita, 14 anggota Parlemen Palestina, dan 25 jurnalis.
Hingga akhir 2017, jumlah tahanan Palestina yang ditahan Israel mencapai 6500 orang, 350 diantaranya adalah anak dibawah umur, 450 tahanan administratif (tahanan tanpa sidang dari 1 hingga 6 bulan), 22 jurnalis dan 10 anggota parlemen.
Jumlah penangkapan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017, yaitu mencapai 926 orang, setengah dari mereka berasal dari Al-Quds.
‘’Pasukan pendudukan Israel melancarkan penangkapan besar-besaran di Tepi Barat, terutama setelah pecahnya demonstrasi menentang deklarasi AS atas Al-Quds sebagai ibu kota Israel. Sebagian besar tahanan mengalami kekerasan fisik atau psikologis akibat perlakuan tidak manusiawi dari tentara Israel. ‘’
Jumlah tahanan terbesar berasal dari kota Al-Quds/Al-Quds yaitu sebanyak 2436 orang Palestina, sepertiga dari mereka adalah remaja dibawah umur.
Sebagian besar dari mereka sebelumnya telah ditangkap dan dibebaskan bersyarat, baik dengan jaminan finansial, atau menjadi tahanan rumah.
Sejak 6 Desember, demonstrasi meletus di sebagian besar kota-kota Palestina dengan pasukan Israel untuk menentang deklarasi AS yang menyatakan Al-Quds Timur ibukota bagi Israel serta relokasi kedubesnya dari Tel Aviv ke Al-Quds. (T.RS/S:AnadoluAgency)
