Demonstrasi menentang deklarasi Donald Trump minggu ke enam di Palestina, 292 luka-luka 

Ramallah, SPNA - Sebanyak 292 warga Palestina menderita luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di berbagai wilayah di Tepi Barat,  Yerusalem dan perbatasan Timur Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Sat,13 Jan 2018,09:33 AM

Ramallah, SPNA - Sebanyak 292 warga Palestina menderita luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di berbagai wilayah di Tepi Barat,  Yerusalem dan perbatasan Timur Jalur Gaza.

Bulan Sabit Merah Palestina  mengatakan  bahwa 184 orang Palestina terluka dalam bentrokan di Tepi Barat dan Yerusalem, Jum’at (12/1/2017). 5  warga ditembak  dengan peluru hidup, 25 ditembak dengan peluru karet. Sementara 154 lainnya pingsan karena gas air mata.

Bentrokan tersebut terjadi di beberapa kota di Tepi Barat, terutama di Nablus, Qalqiliya, Yericho, Betlehem dan Al-Bireh.

Sementara di Jalur Gaza, 108 warga Palestina terluka, 43 diantaranya ditembak dengan peluru panas dan 65 cedera akibat gas air mata, seperti dilaporkan jubir Menkes Palestina Ashraf Qaddoura.

Menurut saksi mata, bentrokan di Jalur Gaza pecah di 4 lokasi terpisah, diantaranya di perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel, atau Al-Qarara, sebelah timur Khan Younis, Nahal Oz, serta di kamp pengungsi Jabalia timur.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump, Rabu (06/12/2017) menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds adalah ibukota bagi Israel serta akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut.

AS juga dilapokan menawari Pemerintah Palestina untuk menjadikan Abu Dis Ibukota Negara menggantikan dan menyerahkan Al-Quds untuk Israel.

Deklarasi Trump tersebut menimbulkan gelombang demonstrasi di Palestina dimana 16 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 4.000 orang terluka dalam menentang deklarasi Trump.

Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump, Rabu (06/12/2017) menetapkan secara resmi bahwa seluruh wilayah Al-Quds adalah ibukota bagi Israel serta akan merelokasi kedubesnya ke kota suci tersebut.

AS juga dilapokan menawari Pemerintah Palestina untuk menjadikan Abu Dis Ibukota Negara menggantikan dan menyerahkan Al-Quds untuk Israel.

Deklarasi Trump tersebut menimbulkan gelombang demonstrasi di Palestina dimana 16 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 4.000 orang terluka dalam menentang deklarasi Trump.

Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017) menetapkan sebuah resolusi dengan dukungan 128 negara bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir